Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Fraksi Partai Golkar, Atalia Praratya mengadakan reses di wilayah Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Sabtu (11/1/2025). Ia pun menyerap beberapa aspirasi dari masyarakat setempat.

Salah satu hal yang dikeluhkan oleh masyarakat yaitu adanya penurunan antusiasme anak-anak dalam magrib mengaji. Menurutnya, hal ini harus jadi perhatian dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, baik provinsi hingga Kota Bandung itu sendiri.

Apalagi, magrib mengaji merupakan budaya pembelajaran agama yang melekat di masyarakat Indonesia untuk menguatkan ke-taqwa-an.

"Terkait dengan bagaimana hilangnya magrib mengaji begitu karena mereka merasa bahwa ini tuh tidak boleh sampai hilang, penguatan ketakwaan bagi khususnya anak-anak kita ya supaya mereka bisa menjadi anak-anak yang menghadapi tantangan karena itu tidak mudah," ujar Atalia.

1. Magrib mengaji harus tetap dipertahankan

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Selain itu, magrib mengaji diyakini bisa turut mengurangi anak-anak kecanduan gawai. Sehingga, ia mendorong agar hal ini bisa lebih diperhatikan kembali oleh pemerintah, dan jangan sampai budaya tersebut hilang di masyarakat.

"Kemudian, dengan cara ada maghrib mengaji maka akan hilang tuh momentum mereka untuk menggunakan gadget-nya, teruskan seperti itu," katanya.

2. Masyarakat minta honor guru PAUD tetap dipertahankan

Editorial Team

Tonton lebih seru di