Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250723-WA0008.jpg
(Istimewa)

Intinya sih...

  • Asrama perempuan SLBN A Pajajaran diusir mendadak oleh Dinsos Jabar tanpa pemberitahuan resmi sebelumnya.

  • Petugas memindahkan barang-barang dari asrama putri dan membongkar kunci gembok kamar pembimbing secara paksa.

  • Pengusiran ini membuat siswi disabilitas terganggu secara mental dan berpotensi tidak bisa bersekolah karena jauh dari rumah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Asrama Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri A Pajajaran yang berada di Jalan Jendral Amir Machmud No.331, Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, dikabarkan mendadak diminta dikosongkan oleh petugas Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Barat, Selasa (22/7/2025).

Asrama khusus siswi disabilitas netra ini dikosongkan tanpa ada pemberitahuan resmi sebelumnya. Kondisi ini dapat membuat siswi putri terancam putus sekolah karena tidak ada tempat layak. Pembimbing Asrama Putri, Anggita Pratiwi mengatakan, saat itu ia tengah berada di sekolah, namun tiba-tiba ada telfon masuk dari Pusat Layanan Sosial Griya Harapan Difabel (PPSGHD) Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.

"Karena memang kami kan tinggal di sana. mereka sampaikan bahwa memang asrama itu harus dikosongkan dan terakhir itu besok, ya hari ini. Tapi ternyata setelah saya konfirmasi ulang, itu sudah dikosongkan asrama itu," ujar Anggita, Rabu (23/7/2025).

1. Petugas langsung dobrak pintu kamar

(Istimewa)

Rupanya, petugas sudah terlebih dahulu memindahkan barang-barang dari asrama putri itu, sesaat setelahnya barulah menyampaikan bahwa ruangan tersebut akan digunakan, dan saat itu posisinya kunci gembok kamar pembimbing juga sudah dibongkar secara paksa.

"Barang-barang anak-anak sudah dikeluarkan dan kunci gembok yang ada di kamar pembimbing itu dibongkar, dibobol secara paksa begitu. Terus mereka juga langsung masukin barang-barang milik klien atau alumni PPSGHD itu sendiri," ujarnya.

Perbuatan dari PPSGHD, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat ini membuat para siswi disabilitas kaget karena barang-barang dikeluarkan secara paksa tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

"Itu pas sudah sampai ke sana ya memang keadaan anak-anak itu syok, kaget gitulah. Mereka juga mengatakan bahwa kayak, 'Bu, kirain teh pulang cepat mau jalan-jalan tapi kok ternyata malah diusir, malah dibongkar, malah kayak gini.' gitu," ujarnya.

2. Siswi terancam putus sekolah

Proses pendaftaran SPMB bagi anak disabilitas di SLBN Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Disinggung mengenai alasan pasti dari penggusuran ini, Anggita belum mengetahuinya. Yang jelas peristiwa ini membuat siswi yang ada di asrama SLBN A Padjajaran terganggu, bahkan bisa tidak bersekolah karena lokasinya jauh dari rumah dan perlu antar jemput.

"Iya, dampak siswanya memang satu terganggu ya secara mental kayak kaget kan dan sebagainya. Ya, mungkin akan terancam enggak ke sekolah. Kan kalau di asrama itu kan nanti ada yang jemput, antar jemput ke sekolah. Sedangkan untuk di rumah kan mereka juga belum tentu," ujarnya.

Seluruh barang-barang dari siswi, untuk sementara waktu dikembalikan kepada orangtua sejak kemarin. Aksi pengosongan ini, kata Anggita, tidak ada informasi sebelumnya, dan terkesan mendadak semuanya.

"Kemarin pemberitahuannya sudah dikosongkan. Jadi kami juga mengonfirmasi ke orangtua mendadak. Iya, karena kunci gembok dibongkar juga bobol. Saya juga ada video bekasnya begitu. Jadi tiba-tiba ini asrama harus dikosongkan saja.

3. Belum tahu motif pengusiran yang sebenarnya

Anak disabilitas diajak mendaftar di SLBN Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Asrama yang ditinggali oleh dua orang siswi kelas 6, dan kelas 11 ini belum diketahui nasibnya seperti apa setelah pengusiran tersebut. Anggita juga belum mendapatkan informasi, nantinya siswi apakah akan bisa kembali tinggal di asrama atau seperti apa.

"Saya juga kurang tahu kalau itu. Nanti mungkin bisa ditanya ya," ucapnya.

SLBN A Padjajaran ini tercatat sudah dua kali mendapatkan perlakuan tidak mengenakan. Sebelumnya salah satu gedungnya di Sentra Wyataguna direnovasi untuk Sekolah Rakyat dan memindahkan proses belajar mengajar siswa ke SLB Cicendo.

SLBN A Pajajaran ini berada di atas tanah milik Kemensos. Namun, yang menjadi persoalan waktu pembongkaran yang mendesak, di mana para siswa tengah menjalani proses ujian.

Adapun pembongkaran saat itu dilakukan oleh Kepala Sentra Balai Wiyata Guna di mana terdapat dua gedung yang sudah dikosongkan dan dibongkar yakni gedung C dan D.

Editorial Team