Bandung, IDN Times - Pemangkasan anggaran yang dilakukan pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah membuat ketar-ketir para pelaku usaha. Sebab, banyak kegiatan dari dinas berkaitan dengan wisata akhirnya harus ikut dipotong. Padahal sektor ini memiliki dampak ekonomi sampai ke lapisan masyarakat terbawah.
Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Jawa Barat, Budijanto Ariansjah mengatakan, pemotongan anggaran ini jelas membuat resah pelaku usaha pariwisata. Hilangkanya sebagian dana di pemerintah bisa membuat sektor ini juga kehilangan setengah dari pendapatannya.
"Mulai batuk-batuk, kami resah. PHRI ini juga teriak-teriak, makanya harus segera mengambil sikap (terkait pemangkasan anggaran)," kata Budijanto dalam Musda ke-12 ASITA Jabar di Kota Bandung, Jumat (14/2/2025).