Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
KA Gunungjati

Cirebon, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (KAI) resmi mengubah nama KA Argo Cheribon menjadi KA Gunungjati mulai Sabtu (1/2/2025). Pergantian nama ini dilakukan berdasarkan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025, yang mulai diberlakukan serentak pada awal Februari.

Perubahan ini bukan sekadar rebranding, tetapi juga bagian dari upaya menghilangkan kesan kolonialisme dan memperkuat identitas budaya Indonesia. Nama "Gunungjati" dipilih sebagai penghormatan terhadap Sunan Gunung Jati, tokoh besar dalam sejarah Cirebon dan salah satu dari sembilan Wali Songo yang berperan dalam penyebaran Islam di tanah Jawa.

Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo mengatakan, perubahan ini bertujuan untuk membawa layanan kereta api lebih dekat dengan nilai-nilai nasionalisme.

"Argo Cheribon itu kan nama yang berasal dari era kolonial. Kami ingin menghilangkan jejak itu dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih nasionalis. Oleh karena itu, kami memilih nama Gunung Jati, yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat Cirebon dan Indonesia pada umumnya," ujar Didiek, Sabtu (1/2/2025).

1. Menghubungkan Cirebon, Jakarta, dan Semarang

KA Gunungjati

Sama dengan Argo Cheribon, KA Gunungjati tetap melayani relasi Semarang Tawang-Cirebon-Gambir PP yayang merupakan jalur strategis dalam mendukung konektivitas antara Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta.

Dengan empat perjalanan dalam sehari, kereta ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat baik untuk kepentingan bisnis, wisata, maupun perjalanan harian.

KA Gunung Jati hadir dengan konsep kereta api modern yang nyaman dan efisien. PT KAI memastikan bahwa layanan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas unggulan yang menunjang kenyamanan perjalanan penumpang.

2. Mengangkat nilai luhur Sunan Gunung Jati

Editorial Team

Tonton lebih seru di