Bandung, IDN Times - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengajak pemerintah untuk bisa memperkuat peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa naik kelas salah satunya dalam peningkatan volume ekspor. Ketua Umum Apindo, Shinta W Kamdani menuturkan bawha UMKM Indonesia yang berjumlah lebih dari 66 juta unit berperan dalam menjaga daya tahan ekonomi nasional bahkan dalam situasi krisis, dengan menciptakan dan menyerap hingga 97 persen tenaga kerja nasional serta menopang produktivitas melalui kontribusi 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Meskipun demikian, UMKM masih menghadapi tantangan struktural untuk naik kelas dan menembus pasar global. Hanya 7 persen UMKM Indonesia yang terhubung dengan rantai pasok domestik, sementara hanya 4,1 persen yang dapat mengakses global value chain. Di sisi lain, kontribusi ekspor UMKM Indonesia baru mencapai 15,7 persen, jauh di bawah Singapura di angka 41 persen dan Thailand 29 persen.
"Kami mengajak semua pihak untuk tidak hanya mengapresiasi peran UMKM, tetapi juga membangun ekosistem yang memungkinkan mereka naik kelas. Dukungan terhadap UMKM juga merupakan bagian dari semangat “Indonesia Incorporated” yaitu semangat dalam membangun ekosistem ekonomi di mana pemerintah, korporasi, UMKM, masyarakat, dan akademisi saling terhubung dalam sistem yang kolaboratif, efisien, dan terbuka terhadap inovasi," kata Shinta dalam APINDO Expo & UMKM Fair 2025 di Bandung, Senin (4/8/2025).