Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi APBD (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi APBD (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • APBD Jabar 2026 disahkan sebesar Rp30,496 triliun

  • Fokus pembangunan pada infrastruktur jalan dan ruang kelas sekolah baru

  • Pemprov Jabar mengalokasikan anggaran untuk penanganan banjir, listrik bagi masyarakat miskin, dan penerangan jalan umum

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2026 telah disahkan sebesar Rp30,496 triliun. Fokus arah pembangunan nantinya pada infrastruktur jalan dan ruang kelas sekolah baru.

Dari total APBD Jabar Rp30,496 triliun ini rinciannya antara lain Pendapatan daerah Rp30,115 triliun, belanja daerah Rp29,829 triliun, penerimaan pembiayaan Rp380,820 miliar, dan pengeluaran pembiayaan Rp666,806 miliar.

Sebelum resmi disahkan, Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Buky Wibawa Karya Guna mengatakan, pada 5 November 2025 Gubernur Jawa Barat telah menyampaikan nota pengantar perihal Ranperda tentang APBD Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran (TA) 2026.

"Ranperda tersebut telah dibahas pada komisi-komisi, fraksi-fraksi dan terakhir pembahasan dilakukan di Badan Anggaran," ujar Buky dikutip Selasa (26/11/2025).

1. Pendapatan ditargetkan Rp28,780 triliun

ilustrasi APBD (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu Wakil Ketua Badan Anggaran Ono Surono dalam penyampaian laporannya mengatakan, dalam nota pengantar APBD TA 2026, pendapatan ditargetkan Rp28,780 triliun. Setelah dilakukan pembahasan dengan Badan Anggaran mengalami kenaikan Rp1,335 triliun menjadi Rp30,115 triliun.

"Itu terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) semula Rp18,853 triliun menjadi Rp19,519 triliun. Pendapatan transfer semula Rp9,902 triliun menjadi Rp10,572 triliun, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah tetap sebesar Rp23,858 miliar," katanya.

Selanjutnya, Ono menambahkan, dalam nota pengantar APBD TA 2026, belanja daerah direncanakan sebesar Rp28,494 triliun. Setelah dilakukan pembahasan dengan Badan Anggaran mengalami kenaikan Rp1,335 triliun menjadi Rp29,829 triliun.

Angka tersebut terdiri dari belanja operasi semula Rp18,999 triliun menjadi Rp20,271 triliun, belanja modal semula Rp2,901 triliun menjadi Rp3,246 triliun, belanja Tidak Terduga atau BTT semula Rp251,510 miliar menjadi Rp129,510 miliar, belanja transfer semula Rp6,342 triliun menjadi Rp6,182 triliun.

"Untuk pembiayaan daerah, penerimaan pembiayaan tetap sebesar Rp380,820 miliar. Pengeluaran pembiayaan tetap sebesar Rp666,806 miliar," katanya.

2. Fokus pembangunan infrastruktur

Ilustrasi APBD (IDN Times)

Sementara Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menyampaikan, fokus pembangunan Jawa Barat pada 2026 diarahkan pada penyelesaian infrastruktur dasar, terutama perbaikan jalan provinsi dan jalan kabupaten/kota.

Pemprov Jabar, kata Dedi, menargetkan tingkat kemantapan jalan mencapai di atas 90 persen, bahkan diharapkan bisa menembus 95 persen, dengan alokasi anggaran sebesar Rp4,8 triliun.

"Kami ingin mencapai tingkat kemantapan di atas 90 persen, mudah-mudahan bisa 95 persen, alokasinya Rp4,8 triliun," ujarnya.

Selain pembangunan jalan, Pemprov Jabar juga mengalokasikan hampir Rp500 miliar untuk pembangunan unit sekolah baru sebagai upaya memperluas akses pendidikan.

3. Unit sekolah baru juga menjadi fokus di 2026

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Di sektor kesehatan, direncakan pembangunan rumah sakit daerah baru di Kabupaten Indramayu sebagai salah satu langkah memperkuat pelayanan kesehatan masyarakat.

"Kemudian kami ingin membangun unit sekolah baru, yang ini hampir ada Rp500 miliar. Kemudian kami juga mendorong tumbuhnya rumah sakit daerah baru, ini rencana kalau gak salah di Indramayu," ujarnya

Penanganan banjir turut menjadi perhatian melalui pembangunan infrastruktur daerah aliran sungai. Pemerintah juga menyiapkan anggaran untuk penyelesaian program listrik bagi masyarakat miskin senilai Rp78 miliar serta pembangunan penerangan jalan umum sebesar Rp473 miliar.

Dedi menegaskan bahwa seluruh agenda tersebut menjadi kerangka prioritas pembangunan tahun 2026. "Ini adalah kerangka-kerangka prioritas," kata Dedi.

Editorial Team