Inin Nastain IDN Times/ Pintu keluar GT Subang Tol Cipali
Sebagai bagian dari Tol Transjawa, Cipali memegang peran penting dalam rantai pasok nasional. Barang-barang kebutuhan pokok dari Jawa Timur, seperti beras, gula, sampai sayuran, didistribusikan ke Jakarta dan sekitarnya melalui jalur ini.
Sebaliknya, produk-produk manufaktur dari kawasan Jabodetabek juga dikirim ke berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur lewat Cipali.
Astra Tol Cipali juga membuktikan perannya sebagai salah satu tulang punggung pengembangan kawasan ekonomi di Jawa Barat.
Bukan hanya mempercepat rantai distribusi barang dari Jakarta ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, tetapi juga menciptakan dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi kawasan yang dilaluinya.
Direktur Operasional Astra Tol Cipali, Rinaldi, menjelaskan bagaimana jalan tol ini menjadi penghubung utama yang mempercepat distribusi barang dan memangkas biaya logistik.
“Kehadiran Tol Cipali juga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah seperti Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon. Akses yang lebih mudah meningkatkan daya tarik kawasan ini sebagai lokasi pengembangan industri, kawasan komersial, dan perumahan,” ujar Rinaldi.
Wilayah-wilayah yang termasuk dalam Kawasan Metropolitan Rebana, seperti Cirebon, Majalengka, Kuningan, Subang, dan Sumedang, diuntungkan dengan kehadiran Tol Cipali.
Terlebih dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Patimban dan Subang yang terhubung langsung melalui ruas tol ini, menjadikan wilayah tersebut sebagai pusat distribusi barang dan perdagangan internasional.
Selain menjadi urat nadi distribusi, Tol Cipali juga menjadi jalur vital untuk pariwisata di wilayah sekitarnya. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat menunjukkan peningkatan jumlah wisatawan sebesar 20 persen pada 2023 dibandingkan 2022.
“Pada 2022 saja, kunjungan wisatawan sudah meningkat hingga 71 persen dibandingkan 2021. Hal ini menunjukkan bahwa Tol Cipali memberikan dampak signifikan,” ungkap Rinaldi. Peningkatan ini terjadi di lima wilayah utama, yakni Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon.
Namun, seiring dengan meningkatnya aktivitas dan mobilitas, Tol Cipali kerap menghadapi tantangan berupa antrean panjang di sejumlah titik. Untuk menjawab kebutuhan ini, Astra Tol Cipali tengah membangun jalur ketiga di ruas kilometer 87 hingga kilometer 130.
Proyek yang ditargetkan selesai pada Desember 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tol sekaligus mempercepat arus kendaraan, baik dari arah Jakarta ke Cirebon maupun sebaliknya. Hingga minggu ke-19 pengerjaan, progres pembangunan di kilometer 87-98 mencapai 52%, sementara kilometer 98-110 mencapai 46%.
“Progres pekerjaan telah melampaui target perencanaan. Kami berharap proyek ini selesai sesuai rencana sehingga dapat menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat,” jelas Rinaldi.
Selain menambah jalur, Astra Tol Cipali juga melakukan peremajaan jalur pertama dan kedua di kawasan tersebut. Proses peremajaan ini dilakukan dengan mematuhi panduan teknis keselamatan yang diatur Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan, serta memasang rambu peringatan di lokasi proyek.
Rinaldi menegaskan, proyek penambahan jalur ketiga ini merupakan wujud komitmen Astra Tol Cipali terhadap pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan.
Dengan perencanaan matang dan perhatian terhadap keselamatan pengguna jalan, proyek ini diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif di Jawa Barat.
“Pembangunan ini tidak hanya untuk mengatasi permasalahan teknis, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan wilayah. Kami ingin memastikan Tol Cipali dapat terus melayani kebutuhan masyarakat sekaligus mendukung percepatan ekonomi kawasan Rebana,” tutupnya.
Tol Cipali telah melangkah lebih jauh dari sekadar infrastruktur transportasi. Ia menjadi bagian integral dari visi pembangunan Jawa Barat sebagai pusat ekonomi, pariwisata, dan industri baru di Indonesia.
Meski Cipali menghadirkan banyak tantangan, jalan ini tetap menjadi andalan bagi jutaan pengguna setiap tahunnya. Untuk memastikan Cipali tetap menjadi jalur yang aman dan efisien, diperlukan upaya bersama dari semua pihak.