Angkatan Kerja di Bandung Naik tapi Lebih Banyak di Sektor Informal

Bandung, IDN Times - Jumlah angkatan kerja di Kota Bandung mengalami kenaikan selama 2024. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2024 sebanyak 1,345 juta orang, naik 36 ribu orang dibanding Agustus 2023. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,96 persen poin dari 66,97 persen menjadi 67,93 persen.
Kepala BPS Kota Bandung Samiran, SSi, MT dalam data yang dipublikasikan menyebut bahwa penduduk yang bekerja sebanyak 1,254 juta orang, naik sebanyak 52,1 ribu orang dari Agustus 2023. Seluruh lapangan usaha mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja. Lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar adalah lapangan usaha Industri (28,6 ribu orang).
"Sebanyak 709,4 ribu orang (56,55 persen) bekerja pada kegiatan formal, turun sebanyak 26,8 ribu orang jika dibandingkan Agustus 2023. Sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2024 sebesar 7,40 persen, turun sebesar 1,43 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2023 yang sebesar 8,83 persen," ujar Samiran dalam paparan BPS dikutip IDN Times, Jumat (3/1/2025).
1. Sektor jasa paling banyak menyerap tenaga kerja
Menurutnya, berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2024, lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah jasa yaitu sebesar 74,88 persen. Diikuti oleh lapangan usaha di sektor Industri sebesar 24,65 persen, dan pertanian sebesar 0,47 persen.
Pola lapangan usaha dalam menyerap tenaga kerja ini masih sama dengan Agustus 2023.
Dibandingkan Agustus 2023, seluruh lapangan usaha mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja. Peningkatan penyerapan tenaga kerja terbesar terjadi di lapangan usaha sektor industri yaitu sebesar 28,6 ribu orang. Sedangkan peningkatan terkecil dialami sektor pertanian yaitu sebesar 0,6 ribu orang
Dari data yang dihimpun penduduk yang bekerja pada kegiatan formal sebanyak 709,4 ribu orang (56,55 persen), sedangkan yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak 545,1 ribu orang (43,45 persen).
"Dibandingkan Agustus 2023, penduduk yang bekerja pada kegiatan formal mengalami penurunan sebesar 26,8 ribu orang, sedangkan penduduk yang bekerja pada kegiatan informal mengalami kenaikan sebesar 78,9 ribu orang," kata Samiran.
2. Serapan tenaga kerja dari perguruan tinggi alami penurunan
Pada Agustus 2024, penduduk bekerja masih didominasi oleh tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat sebesar 24,20 persen. Sementara penduduk bekerja tamatan Diploma I/II/III sebesar 5,17 persen.
Dibandingkan dengan Agustus 2023, penduduk bekerja berpendidikan Universitas mengalami penurunan persentase terbesar yaitu sebesar 5,75 persen poin atau menjadi hanya 14,42 persen dibandingkan 2023 yang di angka 20,08 persen. Serapan lulusan pada 2024 pun masih lebih rendah dibandingkan Agustus 2022 yang mampu mencapai 17,90 persen. Sementara itu, penduduk bekerja dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengalami peningkatan terbesar yaitu sebesar 3,89 persen poin.
3. Lebih banyak perempuan yang menganggur dibandingkan laki-laki
Pada Agustus 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) laki-laki di Kota Bandung sebesar 7,23 persen, lebih rendah dibanding TPT perempuan yang sebesar 7,68 persen. Jika dibandingkan Agustus 2023, TPT laki-laki maupun yang perempuan mengalami penurunan, masing-masing sebesar 2,14 persen poin dan 0,27 persen poin.
Apabila dilihat berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan, TPT Pada Agustus 2024 dari tamatan SMA masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 13,94 persen. Sementara TPT yang paling rendah terjadi pergeseran yang pada Agustus 2023 di jenjang pendidikan Diploma I/II/III, sedangkan di Agustus 2024 menjadi pada pendidikan SMP, yaitu sebesar 1,77 persen.
Dibandingkan Agustus 2023, TPT pada Agustus 2024 mengalami penurunan di jenjang pendidikan SD ke bawah, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Kejuruan. Sedangkan untuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas, Diploma I/II/III, dan Universitas mengalami kenaikan TPT dalam setahun terakhir. Kenaikan TPT terbesar terjadi pada jenjang pendidikan Universitas yaitu sebesar 3,33 persen poin. Sedangkan penurunan TPT terbesar terjadi pada jenjang pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 7,93 persen poin.