Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi fenomena angin tornado (unsplash.com/NOAA)
ilustrasi fenomena angin tornado (unsplash.com/NOAA)

Bandung, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung memberikan penjelasan mengenai adanya fenomena angin kencang yang kini dirasakan di wilayah Jawa Barat.

Kondisi ini dipastikan sebagai dampak dari adanya siklon tropis Taliah yang tumbuh di Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah. Meskipun siklon tersebut kini bergerak menjauhi perairan Indonesia, dampaknya masih terasa, terutama berupa peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang di perairan Selatan Jawa Barat.

Staf Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Yuni Yulianti menjelaskan bahwa kecepatan angin di wilayah Jawa Barat tercatat antara 5 hingga 60 km/jam, dengan kecepatan tertinggi di sekitar perairan Selatan Jawa Barat, seperti Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran.

Sementara itu, kecepatan angin di pusat siklon tropis Taliah sendiri mencapai lebih dari 70 km per jam.

"Peningkatan kecepatan angin ini juga berdampak pada ketinggian gelombang di perairan Selatan Jawa Barat, yang mencapai 2 hingga 3,5 meter. Masyarakat yang beraktivitas di wilayah tersebut diimbau untuk berhati-hati dan selalu memantau informasi terbaru dari BMKG, Badan SAR setempat, dan BPBD," ujar Yuni melalui keterangan resmi, Kamis (6/2/2025).

1. Angin tidak langsung berdampak ke Bandung Raya

ilustrasi fenomena angin tornado (pixabay.com/jrico144)

Meskipun tidak ada dampak langsung ke Kota Bandung, Yuni menyebutkan bahwa peningkatan kecepatan angin yang cukup signifikan telah terjadi di wilayah Bandung Raya.

Kecepatan angin di Bandung tercatat antara 5 hingga 22 km per jam dalam tiga hari terakhir. Cuaca di Bandung didominasi oleh awan dan hujan ringan, dengan potensi hujan lebih sering terjadi pada pagi atau dini hari.

"Cuaca di Bandung cenderung berawan dan berangin, dengan hujan ringan yang lebih dominan. Namun, masyarakat tetap perlu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, dan tanah longsor," katanya.

2. Pemicu Siklon Tropis dan prediksi cuaca ke depan

ilustrasi fenomena angin puting beliung (unsplash.com/Greg Johnson)

Yuni menjelaskan bahwa pertumbuhan siklon tropis dipicu oleh perbedaan tekanan udara yang signifikan dan peningkatan kecepatan angin. Siklon tropis Taliah telah terpantau selama tujuh hari, dan kini mulai menjauhi perairan Indonesia. Diprediksi, dalam tiga hari ke depan, siklon ini akan semakin melemah.

"Meskipun siklon tropis Taliah akan segera melemah, musim hujan di Jawa Barat diprediksi akan berlanjut hingga Maret. Masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat, dan angin kencang," tutur Yuni.

3. Suhu dingin dan imbauan kesehatan

ilustrasi dampak akibat fenomena angin tornado (bukan di Indonesia) (unsplash.com/Chandler Cruttenden)

Yuni juga menambahkan bahwa cuaca saat ini cenderung lebih dingin, dengan suhu maksimum hanya mencapai 27 hingga 29 derajat Celsius. Hal ini disebabkan oleh tutupan awan yang rapat dan minimnya proses konveksi di siang hari.

"Cuaca seperti ini berpotensi memengaruhi kesehatan, seperti batuk, pilek, dan flu. Masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dan selalu memperbarui informasi cuaca melalui media sosial resmi atau website BMKG," ujar Yuni.

Dengan adanya fenomena siklon tropis ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan selalu memantau perkembangan cuaca terbaru guna menghindari dampak buruk yang mungkin terjadi.

Editorial Team