Bandung, IDN Times - Memperingati hari anak nasional (HAN), Yayasan Lentera Insan Kreatif (Link Foundation) bekerjasama dengan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Bandung menggelar kegiatan dalam pengembangan anak disleksia. Sebab, saat ini pendidikan khusus untuk anak disleksia masih minim di Indonesia.
Menurut Laurentia Mira, S.H., Dipl. Montessori selaku The Chairperson of Yayasan Lentera Insan Kreatif, mengatakan bahwa saat ini anak disleksia masih kurang perhatian dari pemerintah. Padahal mereka pun membutuhkan pendampingan agar mampu menjadi anak unggul di kemudian hari.
Saat ini, sosialisasi dan edukasi mengenai kesulitan belajar spesifik atau disleksia untuk 225 anak binaan di LPKA Kelas II Bandung. Pemilihan tempat ini dikarenakan terdapat sebuah studi yang memperlihatkan bahwa 50 persen anak yang melakukan kejahatan dan berakhir di lapas masuk dalam kategori disleksia.
"Lewat 'Gerakan Bhinneka' kami punya tujuan untuk memberdayakan guru dan melalui pelatihan literasi untuk menguak potensi anak dengan kesulitan belajar sehingga pendidik mampu memahami perbedaan cara belajar anak dan bisa mendukung kematangan sosial emosional," kata Laurentia.