Bandung, IDN Times - Ampas tahu kerap menjadi limbah yang sulit diolah kembali. Buangan dari pembuatan tahu itu pun sering dibuang langsung ke sungai dan berdampak pada pencemaran.
Untuk meminimalisir buangan ampas tahu masuk sungai, lima mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) coba berkreasi dengan mengolahnya menjadi sebuah sedotan. Ampas yang digunakan berasal dari para penghasil tahu di Kabupaten Sumedang, yang terkenal sebagai daerah penghasil tahu.
Dari persialan ini, para mahasiswa Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian (FTIP) Universitas Padjadjaran menggagas pemanfaatan limbah ampas tahu menjadi produk inovasi sedotan yang dapat dimakan atau edible straw.
Kelima mahasiswa tersebut diantaranya adalah Dzakiyah Assyafiqah, Rachel Aditia Maharani, Yufi Anandia Salsabila, Phalosa Nadya Jasmine, dan Rubiah Alda, yang dibimbing oleh dosen FTIP Unpad Dr. Elazmanawati Lembong, STP., M.Si. Inovasi ini merupakan implementasi Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) Kemendikbudristek RI. Produk edible straw yang dikembangkan oleh mahasiswa FTIP Unpad ini bernama Dofu Straw.