Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-27 at 3.00.06 PM.jpeg
Peretasan data warga Jawa Barat,

Intinya sih...

  • Belum terlihat data warga Jabar

  • Direktorat Sibber Polda Jabar ikut awasi

  • Diskominfo Kota Bandung gunakan pengamanan standar ISO 27001

Bandung, IDN Times - Satu akun anomin di media sosial X dengan nama @ghosthackerwar menyebut bahwa memiliki data masyarakat Jawa Barat yang diambil dari Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Data tersebut berupa nama, NIK, email, tempat tanggal lahir, hingga alamat.

Dalam unggahannya pada 10 Juli 2025, akun tersebut mempertanyakan kinerja dari pemerintah provinsi yang membiarkan data seperti ini tersebar luas.

"Hello Indonesian people (especially the people of West Java), could your personal data be in my possession? Where is the cyber defense? Is it asleep on a pile of money? (Halo masyarakat Indonesia (khususnya masyarakat Jawa Barat), apakah data pribadi anda dapat saya miliki? Di manakah pertahanan dunia maya? Apakah ia tertidur di atas tumpukan uang?)," kata dia dalam unggahannya.

1. Belum terlihat data warga Jabar

Ilustrasi telegram (unsplash.com/Christian Wiediger)

IDN Times coba menelusuri isi akun telegram yang disematkanya. Dari akun tersebut teryata bisa dilihat sebagian data lain seperti peretasan pada akun BPJS atau pengguna Netflix. Namun, untuk data warga Jabar sendiri dalam akun Telegramnya belum disematkan.

2. Direktorat Sibber Polda Jabar ikut awasi

Peretasan data warga Jawa Barat,

Terkait hal ini, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan sudah mendapatkan informasi tersebut. Dia pun telah meneruskan info ini ke Direktorat Sibber di Polda Jabar untuk segera ditelusir.

"Langsung saya konfirm ke ciber ya," kata dia, Minggu (27/7/2025).

3. Diskominfo Kota Bandung gunakan pengamanan standar ISO 27001

Balaikota Bandung. IDN Times/Yogi Pasha

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Bandung Yayan A Briliana mengaku, belum ada laporan mengenai adanya kebocoran data milik warga Kota Bandung. Dia menyebutkan, sistem pengamanan data yang berada di bawah langsung Diskominfo telah dilakukan secara maksimal. Menurut dia, sistem pengamanan sudah menggunakan standar ISO 27001 maupun standar yang telah ditetapkan oleh SPBES.

"Potensi adanya upaya pembobolan data yang dilakukan pihak tertentu (hacker), bisa saja terjadi dan banyak faktor. Tapi sampai saat ini saya belum dapat laporan. Biasanya, BSSN langsung memperingatkan kami kalau ada sesuatu," kata Yayan saat dihubungi, Minggu(27/7/2025).

Kendati demikian, dia tetap waspada terhadap potensi kebocoran data. Sebab, upaya pembobolan data di Diskominfo Kota Bandung selalu terjadi. "Jadi kami tidak bisa mengklaim kalau 100 persen aman. Tapi standar keamanan di Kota Bandung itu sudah dilakukan," ujar dia.

Editorial Team