Aktivitas Bermain Layang-layang Membuat Whoosh Mogok Hingga 169 Kali
- Aktivitas layang-layang mengganggu operasional kereta cepat Whoosh
- Gangguan tersebut mempengaruhi jadwal dan kecepatan perjalanan, bahkan menyebabkan keterlambatan hingga 50 menit
- Aliran listrik sempat dipadamkan untuk pelepasan layang-layang secara manual, dan pihak kepolisian dilibatkan untuk patroli dan penertiban aktivitas layang-layang
Bandung, IDN Times - Aktivitas bermain layang-layang turut mengganggu operasional kereta cepat Whoosh. Peristiwa ini tergolong sering terjadi sehingga menyebabkan kereta haria berhenti beberapa menit untuk kembali melaju kembali.
"Pada Semester 1 Tahun 2025, KCIC mencatat setidaknya ada 169 gangguan operasional akibat layang-layang," ungkap General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa, dalam rilis yang diterima wartawan, Rabu (9/7/2025).
1. Ganggu kedatangan dan pemberangkatan
Eva menuturkan, gangguan yang ditimbulkan oleh aktivitas layang-layang tersebut menyebabkan terhentinya operasional kereta cepat Whoosh. Kondisi ini pun membuat jadwal kereta berpengaruh dan terjadi molor beberapa menit.
"Dalam beberapa kasus menyebabkan keterlambatan perjalanan bahkan hingga 50 menit. Gangguan ini meningkat seiring dengan musim liburan sekolah, di mana aktivitas bermain layang-layang semakin marak di sekitar jalur," katanya.
Seperti yang terjadi pada Selasa (9/7/2025) kemarin. Dimana perjalanan kereta Whoosh G1044 relasi Tegalluar Summarecon – Halim sempat mengalami pembatasan kecepatan akibat adanya layang-layang yang menyangkut pada jaringan Listrik Aliran Atas di KM 123+900, antara Tegalluar Summarecon dan Padalarang.
2. Aliran listrik sempat dipadamkan sementara
Kejadian itu terdeteksi pada pukul 16.13 WIB melalui berbagai sensor yang terpasang. Pada pukul 16.31 WIB, aliran listrik di area tersebut dimatikan untuk memungkinkan petugas melakukan pelepasan layang-layang secara manual.
Proses penanganan berjalan dengan cepat dan lancar. Dalam waktu hanya 6 menit, tepatnya pada pukul 16.37 WIB, jalur kembali normal, aliran listrik dinyalakan kembali, dan perjalanan kereta dilanjutkan seperti biasa.
Untuk penertiban aktivitas layang-layang yang kerap menjadi hambatan operasionalnya. Manajemen Whoosh, menggandeng kepolisian di 5 wilayah untuk melakukan patroli dan penertiban aktivitas layang-layang di sekitar jalur kereta cepat.
3. Libatkan pihak kepolisian untuk mengawasi
Penertiban dilakukan guna antisipasi adanya gangguan operasional yang dilatarbelakangi oleh adanya aktivitas layang-layang yang menyangkut pada jaringan listrik aliran atas karena dapat menimbulkan kerusakan sarana, prasarana, dan menimbulkan keterlambatan perjalanan.
"Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara KCIC dan aparat penegak hukum untuk menjaga keamanan perjalanan Whoosh. Kami sangat mengapresiasi dukungan penuh dari pihak kepolisian dalam upaya menjaga keselamatan operasional," ujar Eva.
Kolaborasi dilakukan dengan petugas kepolisian dari Polsek Plered, Polsek Padalarang, Polsek Bandung Kulon, Polsek Cimahi Selatan, dan Polsek Babakan Ciparay. Patroli gabungan antara petugas kepolisian dan petugas KCIC dilakukan di sepanjang jalur Whoosh yang rawan gangguan layang-layang dari mulai Purwakarta, Padalarang, Cimahi, Kota Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Bandung.
Dalam kegiatan patroli tersebut, dilakukan pemantauan langsung, edukasi, imbauan, serta pelarangan terhadap masyarakat yang kedapatan bermain layang-layang di area yang berdekatan dengan jalur Whoosh.
"KCIC mengimbau masyarakat untuk tidak menerbangkan layang-layang di dekat jalur kereta cepat demi keselamatan bersama. Dukungan dan kesadaran masyarakat sangat penting agar Kereta Cepat Whoosh dapat terus beroperasi secara aman, nyaman, dan tepat waktu," kata Eva.
