Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Puluhan mahasiswa dari dua universitas di Kota Bandung menggelar aksi penolakan terhadap revisi UU TNI yang baru saja disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam sidang paripurna pada Kamis (20/3/2025).

Aksi massa berasal dari Universitas Muhammadiyah, dan Universitas Islam Nusantara (Uninus) itu, bergantian menyampaikan aspirasi dan tuntutannya di depan gerbang Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (24/3/2025). 

Berdasarkan pantauan IDN Times di lokasi, massa aksi turut membakar ban dan juga membakar pembatas jalan atau water barrier. Mereka duduk melingkar sembari menyampaikan tuntutan dan kritikannya terhadap pemerintah pusat. 

1. Pengesahan terlalu terburu-buru

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Peserta aksi dari Universitas Muhammadiyah, John (21 tahun) mengatakan, aksi massa yang digelar dilakukan untuk mengkritik mengenai langkah DPR dan pemerintah pusat yang mengesahkan revisi UU TNI secara singkat. 

"Terkait pengesahan di fungsi ABRI yang mungkin menurut kami, menurut saya dan teman-teman itu secara terburu-buru. Ini kan sudah ada dari tahun-tahun sebelumnya gitu kan, tapi pengesahannya itu terburu-buru," ujar John. 

Menurutnya, sikap dari pemerintah pusat dan DPR ini membuat para mahasiswa geram dan berakhir turun ke jalan untuk menyampaikan langsung semua aspirasi dan ketidak-puasanya. 

"Sebetulnya ada beberapa aspek yang seharusnya bisa didahulukan, tapi kan dwifungsi ABRI itu kan malah membuat beberapa tempat untuk pegawai negeri itu bisa diambil," katanya. 

2. Batalkan UU TNI

Editorial Team