Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250916_141701.jpg
Pengungkapan kasus demo anakis di Kota Bandung dan sekitarnya. IDN Times/Debbie Sutrisno

Intinya sih...

  • Mereka lakukan pengrusakan untuk bisa diterimaMeski sudah berkomunikasi, tapi tidak lantas mereka dimasukkan dalam kelompok tersebut. Justru jaringan anarkis internasional ini meminta orang yang ingin mendapat pengakuan melakukan pengrusakan lebih dulu untuk kemudian diunggah di media sosialnya.

  • Cari tahu penyokong sumbanganSalah satu metode pengiriman uangnya adalah melalui PayPal dan dompet digital. Polisi belum bisa menjabarkan lebih dalam karena masih melakukan proses penyelidikan"Ada dana masuk, dana keluar, puluhan juta rupiah dari beberapa nama di luar negeri.

  • Para tersangka hasut orang untuk ikut merusakSetelah mendapat dana, para tersangka ini lantas mencari orang untuk

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Kepolisian Daerah Jawa Barat telah merilis kasus kekerasan anarkis yang terjadi pada aksi demonstrasi beberapa waktu lalu. Total ada 42 tersangka, baik mereka yang melakukan aksi anarkis saat demo maupun yang melakukan penghasutan di media sosial.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, dari aksi tersebut ada yang terafiliasi dengan kelompok anarkis dari luar ini. Pemeriksaan sejumlah pelaku menyebut bahwa mereka awalnya kecewa dengan kondisi negeri ini. Kemudian bertemu dengan kelompok anarkis melalui media sosial dan langsung melakukan kontak.

"Kekosongan dan kekecewaan yang ada dalam diri mereka makin menggumpal, makin menguat. Dengan keterbukaan informasi, hal ini mereka manfaatkan. Sehingga mereka menemukan atau bisa bersama dengan kelompok anarkis di luar negeri, atau anarkis internasional," kata Rudi dalam konferensi pers, Selasa (16/9/2025).

1. Mereka lakukan pengrusakan untuk bisa diterima

Aksi unjuk rasa anarkis di Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Meski sudah berkomunikasi, tapi tidak lantas mereka dimasukkan dalam kelompok tersebut. Justru jaringan anarkis internasional ini meminta orang yang ingin mendapat pengakuan melakukan pengrusakan lebih dulu untuk kemudian diunggah di media sosialnya.

"Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Baru kemudian email mereka dibalas. Balasannya datang dari sebuah negara. Setelah diyakini benar bahwa mereka satu paham, barulah terjadi pengiriman uang," ujarnya.

2. Cari tahu penyokong sumbangan

Pengungkapan kasus demo anakis di Kota Bandung dan sekitarnya. IDN Times/Debbie Sutrisno

Salah satu metode pengiriman uangnya adalah melalui PayPal dan dompet digital. Polisi belum bisa menjabarkan lebih dalam karena masih melakukan proses penyelidikan

"Ada dana masuk, dana keluar, puluhan juta rupiah dari beberapa nama di luar negeri. Tentunya nama-nama ini semuanya berupa julukan. Mereka menamakan dirinya dengan nama-nama lain, tetapi ini terkait dengan empat orang itu di Indonesia," papar Rudi.

3. Para tersangka hasut orang untuk ikut merusak

Pengungkapan kasus demo anakis di Kota Bandung dan sekitarnya. IDN Times/Debbie Sutrisno

Setelah mendapat dana, para tersangka ini lantas mencari orang untuk menghasut orang untuk masuk dalam kelompok anakis. Simpatisan mereka terus bertambah baik remaja maupun pelajar.

Polda Jabar sekarang sudah berkoordinasi dengan Polda di provinsi lain untuk mencari tahu apakah ada hubungan aksi anarkis yang di Jawa Barat dengan daerah lainnya.

"Nanti mungkin di lain kesempatan saya akan sampaikan kembali setelah semuanya berhasil kami ungkap, termasuk siapa yang berada di balik ini semua. Siapa yang menyuruh melakukan, siapa intelektual dadernya, itu nanti akan kami ungkap, karena ini melibatkan beberapa daerah," kata Rudi.

Editorial Team