Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jejak pertambangan mangan (pexels.com/Vlad Chețan)
ilustrasi jejak pertambangan mangan (pexels.com/Vlad Chețan)

Intinya sih...

  • AI bantu tambang lebih efisien, aman, dan berkelanjutanMenurut Aryo, AI dapat menjadi solusi konkret atas tiga tantangan utama industri tambang: efisiensi, produktivitas, dan keselamatan kerja. Melalui analisis data yang lebih cepat dan akurat, AI memungkinkan perusahaan mengambil keputusan berbasis bukti.

  • Teknologi AI terbukti tingkatkan kinerja tambang globalDalam forum tersebut, McKinsey & Company memaparkan data yang menunjukkan dampak nyata penerapan AI di sektor pertambangan dunia. Menurut Sergey Alyabyev dan Hidayat Liu, Partner sekaligus Co-Leader Metals and Mining Practice in Asia, teknologi berbasis AI mampu memberikan peningkatan signifikan pada efisi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times – Industri pertambangan Indonesia tengah memasuki babak baru. Di tengah tantangan efisiensi dan produktivitas, kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mulai memainkan peran penting sebagai motor transformasi sektor energi dan mineral nasional.

Perubahan ini disoroti dalam Energy Insights Forum bertajuk “Harnessing Artificial Intelligence to Unlock Mining’s Next Frontier” yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (14/10/2025). Forum ini merupakan kolaborasi antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan Katadata Insight Center (KIC), serta didukung oleh McKinsey & Company.

Menurut Aryo Djojohadikusumo, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang ESDM, pemanfaatan AI tidak hanya sekadar tren teknologi, tetapi sudah menjadi kebutuhan strategis bagi keberlanjutan industri. “Industri pertambangan Indonesia sedang memasuki era baru, era dengan kecerdasan buatan. AI akan menjadi penentu arah transformasi industri nasional,” ujarnya.

Aryo menegaskan, agar transformasi ini berhasil, diperlukan kolaborasi erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga riset. Sinergi menjadi kunci agar sektor pertambangan tidak tertinggal dari perubahan global yang begitu cepat.

1. AI bantu tambang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan

AI Jadi Penggerak Baru Transformasi Industri Tambang Indonesia (IDN Times/istimewa)

Menurut Aryo, AI dapat menjadi solusi konkret atas tiga tantangan utama industri tambang: efisiensi, produktivitas, dan keselamatan kerja. Melalui analisis data yang lebih cepat dan akurat, AI memungkinkan perusahaan mengambil keputusan berbasis bukti, bukan sekadar intuisi.

“AI menjadi solusi abad ke-21 agar pelaku usaha dapat meningkatkan kinerja sekaligus menjaga posisi Indonesia sebagai salah satu produsen mineral terbesar di dunia,” kata Aryo.

Lebih dari itu, AI juga dapat membantu memperkuat tata kelola pertambangan. Dengan teknologi pengawasan digital, pemerintah dan perusahaan bisa memantau aktivitas tambang secara real-time untuk mencegah praktik ilegal.

Langkah ini diharapkan mampu menciptakan industri yang lebih transparan dan bertanggung jawab.

2. Teknologi AI terbukti tingkatkan kinerja tambang global

Ilustrasi pertambangan (freepik.com/upklyak)

Dalam forum tersebut, McKinsey & Company memaparkan data yang menunjukkan dampak nyata penerapan AI di sektor pertambangan dunia. Menurut Sergey Alyabyev dan Hidayat Liu, Partner sekaligus Co-Leader Metals and Mining Practice in Asia, teknologi berbasis AI mampu memberikan peningkatan signifikan pada efisiensi operasional.

Optimalisasi pabrik pengolahan berbasis AI, misalnya, terbukti mampu meningkatkan throughput sebesar 5–15 persen dan recovery rate hingga 2 poin persentase. Selain itu, sistem AI-enabled drill and blast dapat menurunkan biaya operasional sampai 10 persen dan meningkatkan produktivitas alat berat hingga 20 persen.

McKinsey juga menyoroti potensi GenAI copilots dan agentic AI yang dapat menganalisis jutaan data operasional secara real-time. Teknologi ini memungkinkan proses pengolahan logam menjadi lebih cepat, akurat, dan efisien — sebuah lompatan besar bagi industri yang selama ini bergantung pada proses manual.

“Indonesia berada di posisi strategis untuk mengintegrasikan AI, dari tahap eksplorasi hingga pengolahan. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tapi juga membantu industri mencapai target dekarbonisasi,” ujar Hidayat.

3. Kolaborasi jadi fondasi pertambangan cerdas di masa depan

AI Jadi Penggerak Baru Transformasi Industri Tambang Indonesia (IDN Times/istimewa)

Menutup forum, Luke Mahony, Senior Director Business III Danantara, menegaskan bahwa AI bukan lagi teknologi masa depan, melainkan kenyataan yang tengah membentuk arah baru industri global.

“Teknologi tidak akan menggantikan manusia, tapi memperluas kemampuannya,” katanya.

Menurut Luke, masa depan pertambangan akan bergantung pada kemauan semua pihak untuk berkolaborasi dan membangun ekosistem “pertambangan cerdas”. Dengan menggabungkan kecepatan komputasi dan empati manusia, Indonesia berpeluang menjadi pemimpin dalam industri mineral berbasis inovasi.

Forum Energy Insights sendiri merupakan ajang diskusi rutin hasil kolaborasi Kadin Bidang ESDM dan Katadata Insight Center. Melalui forum ini, Kadin berupaya memperkuat ekosistem investasi energi yang inklusif dan berorientasi ke masa depan.

Editorial Team