Bandung, IDN Times - Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono menyebutkan, kelonggaran yang terjadi pada setiap klaster virus corona (COVID-19) tidak berjalan optimal. Alih-alih menekan angka penyebaran corona, kelonggaran justru akan membuat beberapa klaster baru dalam satu wilayah.
Pandu mengatakan, seperti contoh kasus pembatasan Sosial Bersekala Mikro (PSBM) di wilayah klaster Secapa AD Kecamatan Cidadap Kota Bandung. Dalam wilayah tersebut kelonggaran diberikan seperti akses keluar masuk masih diizinkan dan beberapa kelonggaran lainnya.
"Kalau setiap pelonggaran pasti ada peningkatan klaster jadi harus diantisipasi, setiap kelonggaran itu pasti akan terjadi peningkatan kasus di jakarta seperti itu di seluruh dunia seperti itu," ujar Pandu saat dihubungi IDN Times, Kamis (30/7/2020).