Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/istimewa

Bandung, IDN Times - Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono menyebutkan, kelonggaran yang terjadi pada setiap klaster virus corona (COVID-19) tidak berjalan optimal. Alih-alih menekan angka penyebaran corona, kelonggaran justru akan membuat beberapa klaster baru dalam satu wilayah.

Pandu mengatakan, seperti contoh kasus pembatasan Sosial Bersekala Mikro (PSBM) di wilayah klaster Secapa AD Kecamatan Cidadap Kota Bandung. Dalam wilayah tersebut kelonggaran diberikan seperti akses keluar masuk masih diizinkan dan beberapa kelonggaran lainnya.

"Kalau setiap pelonggaran pasti ada peningkatan klaster jadi harus diantisipasi, setiap kelonggaran itu pasti akan terjadi peningkatan kasus di jakarta seperti itu di seluruh dunia seperti itu," ujar Pandu saat dihubungi IDN Times, Kamis (30/7/2020).

1. Masalah pada klaster harusnya segera diselesaikan

Dok.IDN Times/Istimewa

Pandu menuturkan, semua kelonggaran yang dilakukan di luar negeri pun demikian, ketika diberikan kelonggaran maka akan terdapat beberapa kasus baru. Hal tersebut menurutnya bisa saja diantisipasi dengan pola tracking.

"Kalau tidak mungkin dilakukan PSBB lagi kan harusnya setiap ada maslah itu, setiap klaster yang bermasalah harus segera diselesaikan," ungkapnya.

2. Tracking dilakukan dengan optimal dan wilayah klaster dikarantina

Editorial Team

Tonton lebih seru di