Inin Nastain/ bangunan ambruk diterjang puting beliung
Durohim adalah salah seorang warga yang rumahnya ambruk akibat diterjang puting beliung. Akibat musibah itu, masih ada enam rumah lagi mengalami hal yang sama.
Musibah tersebut cukup menyisakan trauma bagi Durohim dan warga lainnya. Suara gemuruh angin sempat terdengar cukup jelas, yang akhirnya diikuti dengan ambruknya beberapa rumah.
Musibah puting beliung sendiri terjadi setelah Salat Tarawih. "Kejadian puting beliung bermula setelah salat tarawih. Awalnya, terdengar suara petir sebanyak tiga kali, diikuti suara angin yang mirip suara kereta," jelas dia.
Dalam waktu bersamaan, listrik di Desa Pabean Ilir padam. Beberapa saat kemudian, hujan mulai turun dengan cukup deras, disusul angin yang cukup kencang.
"Saat itu, angin masih pelan dan listrik padam. Hujan sih belum deras. Setelah itu, hujan mulai mengguyur dengan deras, dan angin kencang datang secara tiba-tiba, menyapu semuanya," kata Durohim.
Beruntung, saat kejadian, rumah Durohim dalam keadaan kosong. "Alhamdulillah tidak ada korban, tapi rumah saya benar-benar hancur," jelas dia.