Bandung, IDN Times - Sebagai salah satu daerah hijau, provinsi Jawa Barat memiliki lahan kritis yang tersebar di beberapa daerah. Di Kabupaten Garut, Sumedang, Tasikmlaya, dan Majalengka setidaknya ada 8.500 hektare (ha) lahan yang rusak karena berbagai aktivitas.
Kondisi memilukan ini berupaya diperbaiki Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dengan merehabilitasi lahan yang kritis. Perbaikan dilakukan setelah Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung ( BPDASHL) Cimanuk-Citanduy dan Perum Perhutani Divre Jawa Barat-Banten membuat kontrak kerja sama penghijauan kembali lahan tandus.
Pola rehabilitasi rencananya akan menggunakan teknik agroforestri. Nantinya, setiap hektare akan ditanam 400 pohon berjenis kayu-kayuan seperti pohon pinus, mahoni, buah-buahan, dan pohon sejenis.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi kerja sama tersebut. Menurutnya, program rehabilitasi merupakan salah satu bentuk kolaborasi untuk mewujudkan kawasan Jabar yang kembali hijau.
"Hari ini menjadi bukti adanya kolaborasi untuk menangani lahan kritis, dan yang membanggakan yakni adanya keterlibatan pondok pesantren," ujar Uu melalui siaran pers, Rabu (29/5).