Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi listrik. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi listrik. (IDN Times/Arief Rahmat)

Intinya sih...

  • Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan 72.720 sambungan listrik baru di desa dan kelurahan menyala pada akhir tahun 2025.

  • Rasio elektrifikasi di Provinsi Jawa Barat mencapai sekitar 99 persen dengan jumlah satuan rumah yang belum teraliri listrik diperkirakan sebanyak 300.000 kartu keluarga (KK).

  • Kendala dalam penyediaan sambungan listrik di lokasi perbukitan diatasi dengan alternatif bersama perusahaan penyedia listrik melalui Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan, termasuk memanfaatkan energi baru terbarukan seperti pemasangan panel surya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan 72.720 sambungan listrik baru di desa dan kelurahan menyala pada akhir tahun 2025. Proses kontrak dengan pihak ketiga pun sudah dilakukan untuk mengejar kekurangan ini.

Berdasarkan data sementara, Kepala Dinas ESDM Jabar, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, saat ini sudah ada 18.000 sambungan listrik yang terinstal atau terpasang di sejumlah desa dan kelurahan dari total target sambungan yang telah dikontrak di tahun ini.

"Target kita di tahun ini lebih kurang di 72.720 satuan sambungan, sudah berkontrak semua dan sudah ada perkembangan, dan kita optimis bisa selesaikan di minggu ketiga bulan Desember karena progres kita sampai hari kemarin sudah mendekati angka 18.000 yang sudah terinstalasi," kata Bambang, dikutip Senin (3/11/2025).

1. Tahun depan ada 190 ribu KK jadi target yang akan teraliri listrik

Ilustrasi Listrik. (IDN Times/Arief Rahmat)

Rasio elektrifikasi di Provinsi Jawa Barat, dikatakan Bambang, sudah mencapai sekitar 99 persen dengan jumlah satuan rumah yang belum teraliri listrik diperkirakan sebanyak 300.000 kartu keluarga (KK).

"Estimasi kita diangka 300.000 yang belum teraliri listrik, tapi ini masih estimasi ya, mengingat jumlah penduduk dan desa kita cukup banyak, tapi angka lebih pastinya kita pastikan pada bulan Desember," ungkapnya.

Ada pun jumlah satuan rumah yang telah terverifikasi untuk nantinya dapat di-intervensi oleh program penyediaan sambungan listrik sementara ini berada di sekitar 190.000 KK.

"Dari data yang sudah masuk ke kita kurang leih ada 190.000-an dan ini berpotensi untuk kita intervensi melalui program listrik desa pada tahun 2026," ucap Bambang.

2. Alokasi listrik baru ke banyakan di Jawa Barat bagian selatan

ilustrasi listrik (Dok. Pribadi/Muti'ah Mur Rahmah)

Mengenai penyebab masih belum teralirinya listrik di sejumlah desa dan kelurahan di Jabar. Bambang mengatakan, hal tersebut disebabkan karena jaringan listrik dari PLN belum mampu menjangkau semua pemukiman yang berada di area perbukitan dan pegunungan.

"Kendalanya kondisi demografi dan geografis di Jawa Barat. PLN itu belum bisa menjangkau daerah yang memang sporadis existing di perkampungan," katanya.

Ada pun sebaran lokasi pemukiman yang masih belum teraliri listrik hingga sekarang disebutkan, mayoritas berada di wilayahJawa Barat bagian Selatan seperti, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, bahkan Bogor.

"Mayoritasnya Jawa Barat bagian Selatan," katanya.

3. Energi terbarukan akan dimanfaatkan

ilustrasi listrik (pixabay.com/geralt)

Untuk mengatasi kendala dalam penyediaan sambungan listrik di lokasi perbukitan , Dinas ESDM Jawa Barat mengaku telah menyiapkan alternatif bersama perusahaan penyedia listrik melalui Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.

Diantaranya dengan memanfaatkan energi baru terbarukan seperti pemasangan panel surya yang mana, pada tahun ini, setidaknya sudah ada 1.100 pemasangan panel surya bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN.

"Jadi tahun 2026 tidak menutup kemungkinan, kami juga akan memanfaatkan lagi energi terbarukan," kata dia.

Editorial Team