Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250926-WA0005.jpg
Keracunan MBG di Kabupaten Sumedang. IDN Times/Istimewa

Intinya sih...

  • Belum pastikan jadi KLB, biaya pengobatan ditanggung pemerintah daerah

  • Evaluasi menyeluruh penyaluran MBG dan langkah antisipasi dihentikan sementara

  • Perketat standar dan perbaiki regulasi MBG untuk keamanan dan kesehatan siswa

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sumedang, IDN Times - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir memastikan seluruh pasien korban keracunan makanan bergizi (MBG) ditangani dengan cepat dan intensif oleh tenaga medis. Hingga saat ini, tercatat sekitar 70 orang dirawat di beberapa Puskesmas, termasuk Ujungjaya, Tomo, dan Cimalaka.

“Tenaga medis kami hadir untuk merawat, memberikan perhatian, dan pemantauan secara intensif. Jangan panik, pemerintah hadir untuk berikhtiar menyembuhkan para pasien,” ujar Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir melalui siaran pers dikutip IDN Times, Jumat (26/9/2025).

Menurutnya, seluruh kebutuhan pasien telah dipastikan terpenuhi mulai dari tenaga medis, obat-obatan, perawat, hingga ambulans yang siaga. Tidak hanya pasien, kenyamanan bagi keluarga yang menunggui juga menjadi perhatian pemerintah.

1. Belum pastikan jadi KLB

Keracunan MBG di Kabupaten Sumedang. IDN Times/Istimewa

Meski sejumlah pasien terpaksa dirawat di lorong Puskesmas akibat keterbatasan ruang, fasilitas perawatan akan terus diperbaiki. Dony menegaskan, seluruh biaya pengobatan korban ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah. Ia juga menyampaikan bahwa status Kejadian Luar Biasa (KLB) akan segera ditentukan setelah kajian lebih lanjut.

Selain penanganan medis, pemerintah langsung melakukan langkah antisipasi dengan menghentikan sementara kegiatan MBG di Ujungjaya untuk dievaluasi.

Dony telah menginstruksikan agar seluruh kepala Puskesmas mendatangi sekolah penyelenggara MBG (SPPG) untuk memastikan keamanan, kebersihan, dan higienitas makanan.

“Besok seluruh kepala SPPG akan kami undang untuk membahas masalah ini. Ahli gizi juga kami turunkan, dan camat saya instruksikan untuk memonitor langsung agar SOP dijalankan dengan baik, sehingga kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.

Dengan langkah cepat ini, dia berharap para pasien segera pulih, dan program MBG tetap berjalan aman sesuai tujuannya, yakni menyehatkan anak-anak di Kabupaten Sumedang.

2. Evaluasi menyeluruh penyaluran MBG

Keracunan MBG di Kabupaten Sumedang. IDN Times/Istimewa

Sebelumnya, Tim Gabungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah diterjunkan menyusul puluhan siswa SMK Widya Nusantara (WIN) Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, mengalami gejala mual, pusing, muntah, hingga lemas usai menyantap makan bergizi gratis (MBG), Selasa (24/9/2025).

Para siswa yang terdampak telah mendapatkan penanganan medis dengan pemberian infus, penambahan kasur darurat, serta koordinasi dengan RSUD Sumedang maupun rumah sakit di Majalengka untuk langkah antisipasi.

“Semua siswa sudah tertangani. Peralatan medis di Puskesmas Ujungjaya cukup memadai, walaupun kami harus menambah kasur tambahan dan menyiapkan skenario rujukan jika diperlukan,” ujar Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila.

Pemkab Sumedang segera melakukan evaluasi menyeluruh terkait quality control makanan MBG, termasuk kebersihan dapur penyedia makanan (SPPG) hingga distribusinya. Diduga, makanan yang terlalu lama disimpan sebelum dikirim menjadi salah satu faktor risiko keracunan.

“Jumat ini menggelar rapat koordinasi Forkopimda bersama seluruh pemangku kepentingan. Program MBG ini sangat bagus untuk anak-anak, tapi jangan sampai kualitas dan kebersihan makanannya luput dari pengawasan. Ini yang akan kami kaji dan mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang,” tegasnya.

3. Perketat standar dan perbaiki regulasi MBG

Ratusan siswa keracunan Makan Bergizi Gratis di Bandung Barat. IDN Times/Istimewa

Pemkab juga akan mengevaluasi kemungkinan adanya siswa dengan riwayat alergi terhadap bahan makanan tertentu, termasuk seafood yang biasa digunakan dalam olahan dimsum.

“Kami akan memperketat standar, termasuk jumlah maksimal cakupan siswa per penyedia makanan. Yang terpenting kualitas dan higienitas makanannya harus benar-benar dijaga,” tambahnya.

Setelah mendapat penanganan medis, kondisi seluruh siswa SMK WIN yang terdampak sudah membaik setelah mendapatkan perawatan intensif. Pemerintah daerah memastikan akan terus melakukan pemantauan lapangan serta memperkuat regulasi agar program MBG tetap berjalan dengan aman dan sehat.

Editorial Team