Jalur Pantura Kabupaten Cirebon, Jumat (28/3/2025)
Sebelumnya, Dhani menyatakan bahwa adanya penurunan angka tingkat kecelakaan di jalur arteri dan tol dalam angkutan mudik lebaran tahun ini. Berdasarkan data kepolisian, pada periode yang sama dari 23 Maret sampai 5 April 2025, jumlah kecelakaan mencapai 220 dengan korban meninggal 59 orang.
"Dari data kepolisian, jumlah kejadian kecelakaan pada tahun 2025 mencapai 220 dengan rincian, korban meninggal dunia mencapai 59 orang, luka berat 64 orang, dan luka ringan 292 orang," ujar Dhani saat dikonfirmasi, Minggu (6/4/2025).
Sementara, pada tahun 2024 kata Dhani, jumlah kejadian kecelakaan Jalan arteri mencapai 397, dengan rincian korban meninggal dunia 193, luka berat 39 dan ringan 487. Artinya, jumlah kecelekaan mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024.
"Jika dipresentasekan, jumlah kejadian kecelakaan dari tahun 2024 ke 2025 mengalami penurunan 45 persen," katanya.
Untuk tingkat kecelakaan di tol, pada tahun ini ada sebanyak tujuh kejadian. Rinciannya, di Tol Japek satu kejadian dengan jumlah meninggal satu orang dan luka ringan dua.
Kemudian, Tol Cipali ada empat kejadian, korban meninggal tiga, luka ringan sebelas kejadian. Tol Purbaleunyi jumlah kecelakaan dua, meninggal satu orang, luka ringan tujuh orang. Tol Jagorawi tidak ada kejadian, Tol Cisumdawu juga nol.
"Jika ditotal ada tujuh peristiwa kecelakaan, lima meninggal, 20 luka ringan," ucapnya.
Sementara, di jalan arteri jumlah kecelakaan totalnya ada 213 peristiwa, di mana korban meninggal mencapai 54 orang, luka berat 64 orang, dan luka ringan 272 orang. Peristiwa ini terjadi di beberapa jalur arteri yang dilewati para pemudik di Jabar.
Jalur Arteri Barat ada 45 kecelakaan, meninggal 18, luka berat 18, luka ringan 53. Kemudian jalur Arteri Utara/Pantura, kecelakaan 64 kejadian, korban meninggal 14, luka berat 24, luka ringan 75.
"Arteri tengah, kecelakaan 68, meninggal 15, luka berat 15, luka ringan 97. Arteri selatan, kecelakaan 36, meninggal tujuh, luka berat tujuh, ringan 47," kata dia.