Bandung, IDN Times - Kasus kekerasan terhadap jurnalis di Tanah Air masih sering terjadi. Persoalan ini masih dianggap krusial dalam profesi pekerjaan jurnalistik. Tidak sedikit kasus hukum yang melibatkan seorang jurnalis menguap begitu saja tanpa ada proses lanjutan.
Di Kota Bandung, kekerasan dan perlakukan tidak etis kepada wartawan pernah terjadi dan tidak selesai di mata hukum. Meskipun, kejadian itu sudah dilaporkan ke berbagai lembaga. Namun, persoalannya 'membeku' tanpa hasil. Tidak ada proses hukum yang dilakukan terhadap aparat yang melakukan kekerasan.
Salah satu jurnalis di Bandung yang sempat merasakan kekerasan adalah PM, seorang kontributor media massa. Dia menceritakan, akses kekerasan aparat terjadi ketika PM melakukan peliputan Mayday 2019.
Kala itu, itu bersama dua temannya melakukan pemotretan aksi kekerasan polisi kepada para pendemo yang diduga mahasiswa dan pelajar. Setelah mengambil foto, PM dan rekannya diamankan polisi yang ingin menghapus foto tersebut.
"Jadi saya ditangkap, dipiting, didesak ke pagar. Muka didorong ke atas. Polisi langsung minta lihat hasil foto yang ada kekerasan pada pendemo dan minta dihapus," ujar PM kepada IDN Times, Minggu (6/2/2022).