Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis di Bandung Tak Tersentuh Hukum

Massa Forum Jurnalis Medan menggelar aksi tutup mulut di depan Gedung Pemko Medan, Senin (19/4/2021). Mereka menuntut Wali Kota Bobby Afif Nasution untuk meminta maaf atas insiden dugaan perintangan dan intimidasi oleh tim pengamanan terhadap jurnalis beberapa waktu lalu. (IDN Times/Prayugo Utomo)
Massa Forum Jurnalis Medan menggelar aksi tutup mulut di depan Gedung Pemko Medan, Senin (19/4/2021). Mereka menuntut Wali Kota Bobby Afif Nasution untuk meminta maaf atas insiden dugaan perintangan dan intimidasi oleh tim pengamanan terhadap jurnalis beberapa waktu lalu. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Bandung, IDN Times - Kasus kekerasan terhadap jurnalis di Tanah Air masih sering terjadi. Persoalan ini masih dianggap krusial dalam profesi pekerjaan jurnalistik. Tidak sedikit kasus hukum yang melibatkan seorang jurnalis menguap begitu saja tanpa ada proses lanjutan.

Di Kota Bandung, kekerasan dan perlakukan tidak etis kepada wartawan pernah terjadi dan tidak selesai di mata hukum. Meskipun, kejadian itu sudah dilaporkan ke berbagai lembaga. Namun, persoalannya 'membeku' tanpa hasil. Tidak ada proses hukum yang dilakukan terhadap aparat yang melakukan kekerasan.

Salah satu jurnalis di Bandung yang sempat merasakan kekerasan adalah PM, seorang kontributor media massa. Dia menceritakan, akses kekerasan aparat terjadi ketika PM melakukan peliputan Mayday 2019.

Kala itu, itu bersama dua temannya melakukan pemotretan aksi kekerasan polisi kepada para pendemo yang diduga mahasiswa dan pelajar. Setelah mengambil foto, PM dan rekannya diamankan polisi yang ingin menghapus foto tersebut.

"Jadi saya ditangkap, dipiting, didesak ke pagar. Muka didorong ke atas. Polisi langsung minta lihat hasil foto yang ada kekerasan pada pendemo dan minta dihapus," ujar PM kepada IDN Times, Minggu (6/2/2022).

1. Aparat pun mengancam akan menghabisi nyawa jurnalis

Ilustrasi Pers (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Pers (IDN Times/Arief Rahmat)

Tak hanya melakukan kekerasan secara fisik di lapangan pada saat demonstrasi, beberapa aparat bahkan mengeluarkan sejumlah perkataan yang tidak seharusnya. Mereka mengancam akan menghilangkan PM jika dia masih mengambil foto polisi yang mengamankan demonstrasi Mayday tersebut.

"Ancamannya mereka ingin 'ngilangin' (menghilangkan) saya. Kalau masih foto saya akan dihabisin katanya," ungkap PM.

Dia menuturkan, kejadian yang menimpa temannya, RZ, bahkan lebih parah. Dari kesaksian yang diterima, RZ dia juga dipiting dan dibentak. Meski sudah memperlihatkan kartu pers, polisi tetap memaksa mengambil kamera RZ sambil menginjak lutuu dan tulang kering kananny berkali-kali. Alhasil kaki kanan RZ alami luka dan memar.

2. Sudah melapor tapi tak ada tindakan tegas para aparat tersebut

IDN Times/Arief Rahmat
IDN Times/Arief Rahmat

Atas kejadian ini, PM langsung melapor ke redaksi di Jakarta. Aksi tersebut kemudian dijadikan sebuah pemberitaan dan hasilkan ditunjukan kepada pimpinan redaksi tempat PM bekerja.

Pimpinan redaksi tersebut lantas melaporkannya kepada Kapolri kekerasan pada jurnalis di Bandung. Mabes Polri pun sigap mengeluarkan instruksi agar tidak ada lagi kekerasan pada jurnalis yang sedang meliput, termasuk di Kota Bandung.

Selain itu, melalui Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandung, PM pun melaporkan kejadian itu ke Propam Polrestabes Bandung. Namun, seiring waktu tidak ada kejelasan dari pelaporan tersebut.

"Sampai sekarang tetap saja laporan ini ga beser. Dan saya memang sudah yakin kejadian kaya gini tidak akan selesai. Kekerasan kaya gitu pernah saya alami juga dan laporannya ya tidak ada hasil. Sudah saja hilang," ungkap PM.

3. Sejak 2018 ada 7 kasus kekerasan pada jurnalis di Bandung

ilustrasi Ilmu Komunikasi (IDN TImes/Arief Rahmat)
ilustrasi Ilmu Komunikasi (IDN TImes/Arief Rahmat)

Kepala Bidang Advokasi AJI Bandung, Fauzan mengatakan, kekerasan kepada junalis di Bandung mayoritas berupa aksi aparat ketika mereka melakukan peliputan demonstrasi. Namun, ada juga kasus di mana jurnalis hampir menjadi korban kekerasan saat peluncuran buku di sebuah masjid.

Dari 2018 hingga 2020 ada sekitar tujuh kasus kekerasan kepada jurnalis yang dihimpun AJI Bandung. Sedangkan pada 2021 belum ada laporan terbaru yang masuk ke AJI.

Fauzan menuturkan, hingga saat ini belum ada persoalan tersebut yang masuk sampai ke ranah hukum. "Kalau di Bandung sekitarnya ini memang belum ada sampai ke situ (proses hukum)," kata Fauzan.

Meski demikian, dia memastikan AJI Bandung akan mendampingi jurnalis manapun jika mereka mendapat aksi serupa dari aparat. Jangan sampai kekerasan yang didapat justru menjadi hal lumrah yang dilakukan aparat kepada jurnalis.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie Sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us