Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi PHK. (IDN Times/Aditya Pratama)

Bandung, IDN Times - Pemutusan Hubungan Kerajaan (PHK) di Jawa Barat turut dirasakan semua sektor. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigarasi (Disnakertrans) Jawa Barat mencatat, ada sebanyak 5.606 orang terkena PHK dari awal Januari-September 2024.

Kepala Bidang Hubungan Industrial, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, Firman Desa mengatakan, sebagian besar kasus PHK terjadi dj sektor industri.

Namun, paling banyak di sektor Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).

"PHK terjadi hampir di seluruh sektor industri tetapi tidak dalam jumlah yang besar. Jumlah terbanyak PHK adalah dari pekerja PKWT yang telah habis kontrak dan/atau tidak diperpanjang kontraknya," ujar Firman, dikutip Sabtu (2/11/2024).

1. Karena tidak bisa bersaing dan invasi Israel

ilustrasi pemecatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Firman menjelaskan, penyebab pabrik atau perusahaan mem-PHK karyawannya dikarenakan telah melakukan efisiensi, dan ketidakmampuan atau kalah bersaing dengan produk impor yang lebih murah. Selain itu, ada pula pengaruh global salah satunya invasi Israel ke Palestina.

"Lalu menurunnya penjualan dan ekspor, perubahan gaya hidup konsumen, pengaruh teknologi dan media sosial terhadap cara penjualan dan pembelian, dan dampak euforia invansi Israel," ucapnya.

2. Ada sentimen boikot produk-produk Israel

Editorial Team

Tonton lebih seru di