Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

345 Petugas Pemilu di Bandung Masuk Posko Kesehatan Usai Penghitungan

Ilustrasi KPPS di Tabanan (IDNTimes/Wira Sanjiwani)
Ilustrasi KPPS di Tabanan (IDNTimes/Wira Sanjiwani)

Bandung, IDN Times - Jumlah petugas pemilihan umum (pemilu) yang mengalami penurunan kesehatan bahkan sampai meninggal dunia angkanya cukup besar. Di Kota Bandung saja misalnya, petugas masuk posko kesehatan selama pemilu berlangsung sebanyak 345 orang.

"Ini bukan anggota KPPS saja, ada petugas pemilu seperti Linmas dan Panwaslu. Total kemarin yang masuk ke data kami itu 345 orang yang kami layani dari 30 kecamatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian melalui siaran pers dikutip, Minggu (18/2/2024).

Dari jumlah tersebut ada yang masuk ke rumah sakit itu 10 orang, di mana 8 sudah pulang, 1 meninggal, dan 1 pasien baru masuk di rumah sakit Bandung Kiwari.

1. Harus ada perbaikan sistem agar kejadian ini tak terulang

(Bangkit Rizki/IDN Times)
(Bangkit Rizki/IDN Times)

Anhar mengatakan, perlu perbaikan sistem terkait pembagian tugas dalam pelaksanaan Pemilu. Khususnya terkait kesehatan agar para petugas tetap fit dalam menjalankan tugasnya.

"Kami mengharapkan ada perbaikan sistem. Tadi Pak RW mengeluhkan jika caranya begini tetap saja akan banyak yang sakit. Saya pikir masuk akal," katanya.

Ia meminta kepada KPU untuk mewajibkan para petugas untuk mengedepankan kesehatan. Salah satunya sarapan sebelum melaksanakan tugas.

"Jaga kondisi badan, salah satunya saya meminta KPU mewajibkan mereka sarapan. Karena dari situ mulai tidak dirasa, ketika pencoblosan sore baru terasa mual segala macam," jelasnya.

2. Banyak petugas baru selesai kerja pukul 04.00 pagi

Ilustrasi penghitungan suara di TPS. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Ilustrasi penghitungan suara di TPS. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Anhar menuturkan, pekerjaan para petugas baru selesai sekitar pukul 03.00 atau 04.00 WIB. Artinya begadang,bsehingga kurang waktu untuk istirahat.

"Apakah bisa dilaksanakan menjadi 2 hari? Hari pertama untuk pencobolosan, hari kedua perhitungan, misalnya. Saya kurang paham secara aturan bagaimana, tapi dari sisi kesehatan melihat kalau sistemnya masih seperti ini berat. Sesehat apapun orang kalau harus bergadang apalagi dengan tekanan," bebernya.

Namun, sesuai SOP, ia telah mengatur para kepala Puskesmas untuk memeriksa seluruh petugas Pemilu.

"Saya sudah meminta seluruh Kepala Puskesmas mengecek lagi seluruh anggota KPPS untuk memastikan kesehatannya. Khawatir masih ada yang sakit," kata Anhar.

3. Satu petugas yang meninggal belum bisa dipastikan penyebabnya

Ilustrasi korban. (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi korban. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya, Ketua kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) 18 Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung dilaporkan meninggal dunia, Jumat (16/2/2024). Korban diketahui bernama Jajang Safaat.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung Wenti Frihadianti membenarkan Ketua KPPS 18 Jajang Safaat meninggal dunia. Ia menuturkan belum dapat memastikan penyebab almarhum meninggal dunia.

"Iya betul (meninggal dunia)," ucap dia, Jumat (16/2/2024).

Ia menuturkan belum dapat memastikan penyebab almarhum meninggal dunia. Sebab Wenti mengaku belum mendatangi rumah duka.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogi Pasha
Debbie Sutrisno
Yogi Pasha
EditorYogi Pasha
Follow Us