30 Rumah dan Masjid di KBB Rusak Disapu Angi Puting Beliung

06 Mei 2024, 12:45 WIB

(Dok/Istimewa)

Bandung Barat, IDN Times - Sebanyak 30 bangunan rumah dan masjid di Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalami kerusakan setelah diterjang angin puting beliung. Bencana angin puting beliung itu merusak 29 rumah dan satu masjid tersebar di dua desa.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, bencana yang terjadi pada Sabtu (4/5/2024) sore itu, sebanyak 18 rumah dan satu masjid rusak di Desa Cikande. Sedangkan di Desa Cipangeran ada sebelas unit rumah yang rusak usai disapu angin puting beliung.

"Kejadiannya Sabtu sore kemarin. Hasil pendataan, ada 29 bangunan rumah rusak dan satu masjid. Semua terletak di desa yakni Cikande dan Cipangeran," kata Pelakasana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD KBB, Meidi saat dihubungi, Senin, (6/5/2024).

1. Mayoritas kerusakan terjadi pada atap

(Dok/Istimewa)

Dirinya mengungkapkan kerusakan rumah dan masjid itu mayoritas pada bagian genting karena berterbangan saat terjadi angin puting beliung. Ada juga pohon yang tumbang karena angin kencang hingga menimpa rumah warga.

"Kalau rumah yang terancam longsor hanya satu unit atas nama Asep Safaat yang dihuni empat jiwa. Sisanya memang terdampak angin puting beliung," ucap Meidi.

2. BPBD KBB pastikan tak ada korban jiwa

(Dok/Istimewa)

Meidi mengatakan data kerusakan bangunan di Bandung Barat karena angin puting beliung itu didapat berdasarkan laporan dan hasil assesment yang dilakukan personel BPBD KBB. BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa bencana alam tersebut.

Hanya saja warga yang rumahnya rusak harus mengalami kerugian materi, sehingga membutuhkan bantuan berupa logistik. BPBD KBB juga sudah menyalurkan bantuan kebutuhan dasar seperti terpal dan sebagainya.

"Kebutuhan mendesak hanya logistik dan terpal untuk menutupi atap rumah warga dan tebing yang longsor," ujarnya.

3. Warga diimbau waspada

(Dok/Istimewa)

Kendati demikian, warga yang rumahnya terdampak tak sampai mengungsi karena masih bisa ditempati. Warga bersama-sama memperbaiki rumah yang rusak. BPBD juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama saat turun hujan deras.

"Setelah kejadian itu warga gotong royong memperbaiki rumah yang rusak ringan dan melakukan evakuasi material bangunan, jadi rumahnya bisa ditempati lagi," ujar Meidi.