30 Ajudan Millennial Terbaik Ini Bakal Dampingi Gubernur Ridwan Kamil

Kata Ajudan memang terkenal dengan seseorang yang bekerja untuk atasan atau pimpinannya dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Sesusai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ajudan memiliki arti seorang perwira yang diperbantukan kepada raja, presiden, atau perwira tinggi, biasanya diberi tugas mengurus segala keperluan yang berhubungan dengan pekerjaan raja, presiden, atau perwira tinggi dan sebagainya.

Nah, 30 millennial pilihan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia ini akan bekerja menjadi ajudan Ridwan Kamil. Mereka berhasil menyingkirkan ratusan peserta lainnya yang juga sangat berminat untuk menjadi ajudan gubernur Jawa Barat.

Nantinya, para ajudan millennial pilihan ini bakal mengikuti keseharian gubenur selama bertugas baik dalam acara formal maupun acara nonformal.

Kepala Seksi Kepeloporan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemprov Jabar Ade Romadya menjelaskan, ajudan dalam hal ini sebenarnya bukan berarti ajudan yang memang menjadi pendamping untuk membantu keseharian gubernur.

Para millennial ini akan menjalani latihan kepemimpinan yang memang langsung dipraktikan di lapangan, tidak semata-mata hanya mendapat pelatihan di ruangan tanpa aksi nyata yang selama ini didapatkan banyak pemuda baik kalangan SMA maupun perkuliahan.

"Dengan praktik di lapangan langsung maka mereka akan merasakan bagaimana cara memimpin seperti di pemerintahan karena langsung terjun, tidak hanya belahar teori saja," ujar Ade ditemui IDN Times saat menggelar pelatihan, Sabtu (23/2).

Ade menuturkan, keinginan para pemuda untuk bisa mengasah kepemimpinan dengan ikut serta program ini cukup membludak. Hanya dalam dua minggu waktu pendaftaran, sekitar 539 peserta dari berbagai daerah di Indonesia telah mengajukan diri.

Para pemuda yang mendaftar ini bukan hanya berasal dari Provinsi Jabar. Karena pendaftaran dibuka secara umum maka banyak juga calon yang mendaftar merupakan putera daerah seperti dari Jawa Timur, Banten, hingga Bengkulu.

"Ini juga cara kami memperkenalkan Jawa Barat kepada masyarakat luas khususnya para pemuda," papar Ade.

Setelah melalui berbagai seleksi administrasi, terpilihanya 30 millennial yang akan digembleng secara praktik demi memperkuat jiwa kepemimpinannya.

Menurut Ade, 30 pemuda-pemudi yang lolos seleksi ini tidak akan seluruhnya terus mengikuti kegiatan Gubernur Ridwan Kamil. Mereka akan diberikan kesempatan selama satu minggu setiap orangnya.

Empat hari akan digunakan untuk bekerja bersama dengan gubernur dan ikut kegiatan mulai dari pagi hari hingga petang. Kemudian tiga hari lagi dipakai untuk duduk di belakang meja dan membuat pendataan atau sejenis laporan.

Satu hal yang harus dimengerti masyarakat, ajudan dalam hal ini bukan berarti mereka benar-benar menjadi pekerja yang akan disuruh oleh Gubernur. Para pemuda ini hanya akan memantau dan melihat tata cara kerja seorang gubenur yang merupakan pemimpin di sebuah provinsi.

"Nanti juga mereka akan dibimbing langsung oleh pak gubernur. Dengan pengalaman yang beragam dalam setiap acara diharap wawasan sebagai calon pemimpin masa depan semakin banyak," papar Ade.

Dengan berlangsungnya program ini, Pemprov Jabar berharap semakin banyak millennial yang tidak memandang sebelah mata pekerjaans di lingkup pemerintahan. Selama ini banyak anak muda yang menilai kerja pegawai negeri sipil di pemerintah kurang memberi dampak dan berjalan monoton.

Padahal untuk bisa melakukan banyak hal bermanfaat, maka pemerintahan menjadi ujung tombak. Lewat institusi ini berbagai kebijakan positif bisa dihasilkan yang nantinya berdampak bagi masyarakat luas.

Meski program ini baru akan dilaksanan pada Senin (25/2), tapi Pemprov Jabar telah memastikan latihan kepemimpinan seperti ini juga akan diselenggarakan selama periode Ridwa Kamil menjabat.

Bahkan pada 2020 jumlah perserta akan ditambah dari 30 mencapai sekitar 40-50 orang. "Menyesuaikan dengan hitungan minggu setiap tahun, tapi kan pasti //kepotong// libur juga," ungkap Ade.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Pimpinan Hakim Ramdhani berkeyakinan, dengan adanya program semacam ini akan muncul calon pimpinan Indonesia di masa depan baik mereka yang masuk melalui jalur pemerintahan ataupun jalur politik. Keberadaan 30 pemuda dari banyak daerah ini pun diharap mampu membuat pemuda lain termotivitas untuk bisa mengikuti jejak mereka belajar jiwa kepemimpinan secara langsung.

"Mereka ini semacam //brand ambasador// untuk millennial lain. Kita berharap adik-adik ini bisa memberi ide yang inovatif untuk kinerja pemerintahan," kata Hakim.