Ilustrasi tes kompetensi. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Untuk mengisi kekosongan kepala sekolah itu, pihaknya sudah menyeleksi guru-guru yang nantinya akan ditempatkan di ratusan sekolah yang tidak memiliki kepala sekolah tersebut. Seleksi sudah dimulai sejak akhir akhir 2020 yang dimulai dengan tahapan administrasi.
Awalnya, tercatat ada 1.164 calon kepala sekolah yang mendaftar secara online, hingga kemudian terseleksi sampai 1.098 orang. Dari jumlah tersebut menyusut lagi menjadi 417 setelah berguguran dalam tahapan tes administrasi, logic model, critical incident dan assessment.
Kemudian dari 417 calon kepala sekolah itu terpilihlah 280 berdasarkan ranking teratas untuk mengikuti tahapan substansi yang dimulai hari ini, Jumat (12/2/2020). Tahapan substansi akan dibagi ke dalam empat gelombang untuk meminimalisir penularan COVID-19.
Dari 280 peserta yang mengikuti tahapan substansi ini, nantinya akan terpilih para kepala sekolah yang mengisi 187 SMA, SMK dan SLB yang kosong. Namun mereka yang lolos harus mengikuti diklat terlebih dahulu selama tiga bulan.
"Mereka akan mendapatkan nomor induk PTKS. Itulah yang menjadi syarat yang diperbolehkan menjadi kepala sekolah. Setelah itu tinggal pelantikan," kata Dedi.