Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Truk proyek kereta cepat membuang limbah di Desa Puteran. (IDN Times/Bagus F)

Bandung Barat, IDN Times - Proyek pembangunan trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kembali mengundang protes warga. Ratusan petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Puteran, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) protes akibat limbah proyek yang mencemari lahan pertanian mereka.

Limbah proyek tersebut diketahui berasal dari proyek di tunnel 6.3 yang mencemari aliran Sungai Cileuleuy sampai ke lahan persawahan milik warga. Limbah tersebut berupa sisa olahan coran atau adukan semen yang tidak sempat difilter.

1. 182 hektare sawah tercemar

Ilustrasi lahan persawahan. (IDN Times/Bagus F)

Ketua Gapoktan Desa Puteran, Ayi Jamaludin mengatakan, luas lahan persawahan yang tercemar sekitar 182 hektare. Laporan itu ia terima dari para petani di enam RW Desa Puteran yang mengeluhkan cairan limbah proyek masuk ke lahan pertanian.

"Yang tercemar sekitar 182 hektare. Kita belum tahu dampak buruk terhadap tanaman padinya, karena pada saat tercemar padi dalam kondisi sebentar lagi panen," ujar Ayi saat ditemui, Rabu (2/9/2020).

2. Lahan pertanian yang tercemar berada di lima kampung

Editorial Team

EditorBagus F

Tonton lebih seru di