Bandung, IDN Times - Krisis iklim tak lagi sebatas ancaman masa depan. Pasalnya, suhu global telah melampaui ambang 1,5 derajat Celcius, dan Indonesia termasuk negara yang paling terdampak; mulai dari banjir, kebakaran hutan, kekeringan, hingga kerugian ekonomi akibat penurunan produktivitas kerja yang ditaksir mencapai Rp286 triliun pada 2021.
Dalam situasi ini, solusi tak bisa lagi bersifat sektoral. Dibutuhkan pendekatan terpadu yang menjadikan alam sebagai bagian dari jawaban. Maka itu, jangan heran jika Nature-based Solutions (NbS) atau solusi berbasis alam menjadi tema utama dalam konferensi Resilience 2025: The 3rd International Conference on Nature-based Solutions in Climate Change, yang digelar Universitas Pertamina bekerja sama dengan Pertamina Foundation di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Konferensi ini diikuti lebih dari 180 peneliti, akademisi, dan praktisi dari berbagai negara, seperti Indonesia, Taiwan, India, Vietnam, Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada.