Bandung, IDN Times - Program Sirius (Sustainability Innovation for Regenerative & Inclusive Purpose), yang didukung 13 pemimpin fintech di kawasan Asia Pasifik, resmi diluncurkan, Rabu(3/4/2024).
Program ini untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam masa transisi menuju keberlanjutan. Sejalan dengan program Sustainable Development Goals (SGDs) PBB.
Program Sirius merupakan sebuah inisiatif pengetahuan yang dipimpin oleh industri yang bertujuan untuk mendukung UMKM yang beroperasi melalui platform digital dalam perjalanan mereka menuju keberlanjutan.
Program ini akan mendorong dialog terbuka antar mitra industri yang berpikiran sama untuk saling bertukar ide tentang inovasi keberlanjutan dan berbagi praktik terbaik untuk mendukung UMKM dalam perjalanan keberlanjutan UMKM, membantu transisi UMKM menuju ekonomi rendah karbon, memajukan aksesibilitas UMKM terhadap pembiayaan keberlanjutan, serta mengangkat UMKM dengan peluang pertumbuhan yang baru.
International Finance Corporation (IFC), anggota Kelompok Bank Dunia, akan berkolaborasi dengan Ant International untuk mengembangkan dan mempromosikan serangkaian Digital Sustainability Impact Management Toolkits (Perangkat Manajemen Dampak Keberlanjutan Digital) dalam dua tahun ke depan.
Perangkat ini bertujuan untuk memberdayakan UMKM sehingga mampu mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan dan sosial guna meningkatkan akses UMKM terhadap keuangan berkelanjutan melalui digitalisasi; sekaligus mendorong seluruh perekonomian menuju jalur pembangunan rendah karbon.
