Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi investasi (freepik.com/Freepik)
ilustrasi investasi (freepik.com/Freepik)

Intinya sih...

  • 104 proyek investasi senilai Rp186,29 triliun ditawarkan di WJIS

  • Pemerintah Jawa Barat dan Bank Indonesia fokus pada konektivitas dan kepastian investasi

  • Jawa Barat menyumbang 23% terhadap perekonomian Jawa dan 13% terhadap nasional

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Bank Indonesia kembali menggelar West Java Investment Summit (WJIS). Terdapat 104 proyek investasi dengan nilai total mencapai Rp186,29 triliun yang ditawarkan kepada investor dalam dan luar negeri. Proyek tersebut terdiri dari 41 proyek ready to offer serta 63 proyek potensi investasi baru.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa tingginya minat investor tidak lepas dari komunikasi intensif yang dibangun Pemprov Jabar dengan berbagai pihak, termasuk investor asing.

"Ya hari ini kan relatif tinggi ya investasi di Jawa Barat. Dan itu juga terjadi karena kemudahan saya berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk tadi kan salah seorang dari Tiongkok, itu pernah ketemu dengan saya," ujar Dedi, Jumat (14/11/2025).

Menurutnya, kepercayaan menjadi faktor utama yang memantik masuknya investasi. Ia menyebut salah satu investor tersebut bahkan memboyong 40 calon investor lain untuk hadir dalam forum WJIS.

"Bagi saya itu baik, dan itu terjadi karena adanya kepercayaan. Kepercayaan itu melahirkan kewenangan mereka untuk berusaha," sambungnya.

1. Siapkan jaminan keamanan untuk investor

Kegiatan WJIS di Jawa Barat. IDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Jawa Barat Dedi Taufik, menyatakan bahwa pemerintah pusat, Bank Indonesia, serta Gubernur Jabar memiliki pandangan seragam mengenai pentingnya konektivitas dan kepastian dalam setiap investasi.

“Harus ada konektivitas dalam investasi ini, termasuk jaminan terkait persoalan premanisme, pengelolaan limbah, dan hal-hal teknis lainnya yang akan dijamin oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” kata Dedi Taufik.

Ia menjelaskan, rangkaian WJIS 2025 tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan hasil proses panjang: mulai dari challenge, roadshow, hingga kurasi proyek dari kabupaten/kota. Sektor yang ditawarkan pun beragam—mulai dari infrastruktur, agribisnis, hingga agriculture.

“Harapannya, melalui one on one Meeting ini ada kesempatan bagi para investor untuk benar-benar merealisasikan investasinya di Jawa Barat,” ujarnya.

2. Capaian investasi tahun ini sangat baik

investasi sejak dini(kecil)

Dedi Taufik juga mengungkapkan perkembangan capaian target investasi jangka panjang Jawa Barat. Dari target Rp271 triliun yang diberikan Pusat pada tahun ini, Jabar telah mencatat realisasi sebesar Rp218 triliun.

"Mudah-mudahan sisa waktu yang ada dapat mengejar hingga target Rp271 triliun," katanya.

Ia menegaskan bahwa perhitungan ekonomi nasional dan daerah akan menjadi faktor kunci pada tahun depan. Jawa Barat sendiri disebut memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia.

“Jawa Barat punya kontribusi besar terhadap nasional: sekitar 13% kontribusi ekonomi nasional berasal dari Jawa Barat, sementara dibandingkan Jawa lainnya, kontribusi Jabar mencapai 23%. Jadi sangat signifikan,” tuturnya.

3. Jabar jadi penyumbang ekonomi besar secara nasional

Tips untuk investasi 2026

Pelaksana harian (Plh) Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Achris Sarwani menjelaskan, BI terus memperkuat integrasi kegiatan investor relations bersama BKPM dan pemerintah daerah di tingkat nasional, daerah, dan mancanegara.

Menurutnya, Jawa Barat memainkan peran krusial sebagai kontributor utama perekonomian nasional, menyumbang sekitar 23 persen terhadap perekonomian Jawa dan 13 persen terhadap nasional.

Provinsi ini telah mencatatkan berbagai capaian investasi nasional. Pada 2025 Jawa Barat kembali ditetapkan sebagai daerah dengan target investasi tertinggi nasional yang mencapai Rp271 triliun,

"Prestasi ini semakin memperkokoh posisi Jawa Barat sebagai lokomotif investasi Indonesia," paparnya.

Menurutnya, Jawa Barat bukan lagi sekadar provinsi dengan potensi, tetapi telah menjadi pilihan lokasi strategis bagi investor global, dengan ekosistem layanan investasi yang semakin cepat, inklusif, dan ramah bisnis.

Editorial Team