Warung Koflok, Perjuangan Usaha Kuliner di Tengah Pandemik COVID-19  

Inovasi dan dukung program pemerintah sukseskan vaksinasi

Bandung, IDN Times - Nyaris dua tahun Pandemik COVID-19 mengiring masyarakat untuk meranggak, survive serta bangkit kembali dari keterpurukan terutama kondisi ekonomi. Namun, seolah tak ingin larut dan menyerah dengan keadaan, beragam cara dilakukan masyarakat guna memulihkan perekonomian.

Terlebih, bagi mereka yang berkecimpung diranah bisnis, tidak terkecuali para penggiat kuliner. Tidak sedikit yang akhirnya harus gulung tikar saat pandemik COVID-19 ini, tapi banyak juga dari mereka yang bertahan dan beradaptasi dengan kebiasaan baru.

Salah satu pebisnis kuliner di Kota Bandung, Warung Koflok yang berlokasi dikawasan Kopo, merupakan salah satu gambaran mereka yang survive ditengah pandemik. Bahkan, dia mengaku pandemik menjadi jalan untuk lebih melek inovasi.

Akhirnya, beberapa program pun lahir tidak hanya sebatas menyajikan cita rasa kuliner semata, akan tetapi juga menawarkan harga yang relatif terjangkau.

"Kami akui, pandemik ini mengubah segalanya mulai dari pola hidup sampai melululantahkan perekonomian negara. Namun, menyerah bukan menjadi solusi, sampai akhirnya kami hadirkan program dengan cara 'jemput bola'," tutur Alon hardiansyah selaku RnD atau Research and Development Warung Koflok.

1. Jemput bola rezeki dengan beragam cara

Warung Koflok, Perjuangan Usaha Kuliner di Tengah Pandemik COVID-19  IDN Times/Istimewa

Warung makan yang sudah hadir sejak 4 tahun silam, menjadi salah satu dari sekian ribu bisnis serupa yang terdampak. Namun, mereka seolah tak mati sampai disitu, satu demi satu program pemulihan ekonomi pun dibangun.

"Mulai dari On The Street (OTS) yakni program kuliner dari Warung Koflok, kami hadirkan di pusat-pusat kuliner Kota Bandung. Menu yang kami pilih yaitu Suki and Grill khas Warung Koflok, dengan konsep makan dipinggir jalan," tuturnya.

Disamping itu juga hadir On The Box (OTB) dimana program tersebut lahir untuk mensupport kebutuhan catering perkantoran. Dengan menu yang bervariatif setiap harinya dan bisa menjadi solusi bagi instansi ditengah pandemi.

"Pasalnya, untuk harga relatif murah dengan tagline 'harga kampung, rasa Kota'. Harga dimulai dari Rp 12.500/box, untuk menu bisa dipilih dan disesuaikan dengan selera," jelas Alon.

2. Menawarkan program kemudahan untuk konsumen

Warung Koflok, Perjuangan Usaha Kuliner di Tengah Pandemik COVID-19  IDN Times/Istimewa

Sedangkan program lainnya yakni On the Wedding (OTW), dimana, lanjutnya, dengan adanya pembatasan akibat pandemik, program OTW menjadi solusi bagi yang mencari venue denagn kapasitas dibawah 100 orang. "Program ini bisa untuk acara pernikahan, wisuda, ulang tahun dan lainnya," tambahnya.

Terakhir yakni program On The Mobile (OTM) yang merupakan layanan home service menggunakan bilkof (mobil Koflok). Tujuannya, untuk memudahkan Kegiatan yang digelar dirumah.

"Untuk home service dimulai dari Rp600.000 udah bisa menghadirkan Mobil Konflok di area hunian," imbuhnya.

3. Meski susah akibat pandemik, berbagi dengan sesama tetap dilakukan

Warung Koflok, Perjuangan Usaha Kuliner di Tengah Pandemik COVID-19  IDN Times/Istimewa

Lebih jauh Alon juga mengatakan, hadirnya Warung Koflok tidak sebatas mementingkan profit saja. Terbukti, kata dia, banyak program yang dilakukan guna support para terdampak pandemik. Misalnya saja, pihaknya kerap memberikan bantuan nasi box untuk yang terimbas pandemik COVID-19.

"Selain itu juga, kami mensupport pemerintah dalam mengejar target vaksinasi guna membentuk herd immunity Kota Bandung. Jika biasanya vaksinasi digelar di instansi, kami menggelarnya di warung makan kami. Yang jelas masih banyak program yang kami hadirkan, baik untuk memulihkan perekonomian maupun terlibat dalam mensupport pemerintah tuntaskan pandemik," paparnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya