Wali Kota Bandung Imbau Panitia Kurban Tak Gunakan Kantong Kresek

Pemkot Bandung ikut mengurangi timbunan sampah plastik

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung terus berkomitmen untuk menggalakkan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah). Tidah hanya dalam kehidupan sehari-hari, program Kang Pisman juga akan diterapkan saat pelaksanaan Idul Adha atau kurban, mendatang.

Khususnya kepada seluruh panitia pelaksana pemotongan hewan kurban yang ada di Kota Bandung. Karena itu, untuk menjalankan program tersebut Wali Kota Bandung Oded M Danial mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang ditujukan kepada para panitia hewan kurban agar tidak menggunakan kantong plastik dalam pengemasan daging kurban.

Sebagai bahan alternatif pengganti, Oded menganjurkan penggunaan kantong atau kemasan yang ramah lingkungan dan dapat digunakan ulang. Seperti apa bahan alternatif yang diusulkan Pemkot Bandung kepada para panita kurban?

1. Kurban berkah dan tetap menjaga lingkungan

Wali Kota Bandung Imbau Panitia Kurban Tak Gunakan Kantong KresekIDN Times/Handoko

Oded mengatakan, pelaksanaan kurban bagi umat muslim tetap harus berkah. Tetapi, lingkungan juga harus tetap bersih dan terjaga di Hari Raya Idul Adha 1440 H. Karena itu, untuk melaksanakan keinginan tersebut Pemkot Bandung mengeluarkan surat edaran pada 29 Juli 2019 tentang penggunaan kantung ramah lingkungan.

3. Ini kantung ramah lingkungan versi Pemkot Bandung

Wali Kota Bandung Imbau Panitia Kurban Tak Gunakan Kantong Kresekinstagram.com/avanieco

Dalam surat edaran yang diterbitkan Wali Kota Bandung pada 29 Juli 2019 tersebut disebutkan jika memungkinkan menggunakan bahan organik. Adapun kemasan ramah lingkungan tersebut adalah:

1. Mudah diuraikan dengan proses alamiah dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan seperti daun pisang, daun jati, kertas dan lain-lain yang sejenis.

2. Bisa digunakan ulang dan mudah terurai, seperti kardus, besek bambu, besek daun pandan, besek daun kelapa atau kemasan lainnya yang sejenis.

3. Bisa digunakan ulang dan tidak menimbulkan dampak lingkungan seperti kotak yang direkomendasikan untuk makanan dan yang sejenisnya.

3. Peduli terhadap lingkungan dan kesehatan

Wali Kota Bandung Imbau Panitia Kurban Tak Gunakan Kantong KresekIDN Times/Humas Bandung

Imbauan penggunaan kantong ramah lingkungan juga berkaitan dengan pelaksanaan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan Sampah). Penggantian kemasan tersebut dimaksudkan pula untuk menghindari meningkatnya timbunan sampah plastik.

Hal ini juga untuk mengurangi dampak negatif dari pengemasan daging kurban, yang salah satunya pada kantong kresek khususnya plastik yang berwarna hitam yang mengandung zat karsinogentik (memicu kanker) dan dapat mengkontaminasi daging kurban serta menyebabkan kanker bila digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Selain itu agar diamanahkan pula pembuangan limbah binatang kurban dengan mengubur ke dalam tanah untuk dijadikan pupuk, dimasukan ke dalam biodigester/septik tank terdekat dan tidak dibuang ke sungai karena mencemari sungai.

4. Petugas kesehatan hewan mulai bekerja

Wali Kota Bandung Imbau Panitia Kurban Tak Gunakan Kantong KresekIDN Times/Humas Bandung

Sementara itu, Pemerintah Kota Bandung juga tekahg mengerahkan 100 petugas untuk menjaga keamanan pangan menjelang Idul Adha 1440 H yang jatuh pada tanggal 10 Agustus 2019 mendatang. Mereka terdiri dari petugas Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, tim dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (IDHI) Jawa Barat, serta para mahasiswa Program Sutdi Kedokteran Hewan Universitas Padjadjaran.

Para petugas juga akan mengalungkan tanda yang sama kepada hewan-hewan yang sehat dan layak jual kepada masyarakat. Satgas ini telah menyiapkan 35.000 tanda untuk dikalungkan di leher hewan tersebut.

Di kesempatan itu, Oded mengimbau masyarakat untuk membeli hewan kurban yang telah diperiksa oleh Satgas Pemeriksa Hewan Kurban. Dengan begitu, keamanan pangan dapat lebih terjaga.

"Saya berharap mudah-mudahan hadirnya Satgas pemeriksa hewan kurban hari ini bisa membantu masyarakat Kota Bandung. Khususnya agar memperoleh hewan kurban yang sehat," tutur Oded.

5. Beli hewan kurban yang sudah ada kalung "Sehat"

Wali Kota Bandung Imbau Panitia Kurban Tak Gunakan Kantong KresekIDN Times/Humas Bandung

Kepala Dispangtan Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, para petugas akan disebar ke 30 kecamatan. Mereka akan mengunjungi tempat-tempat berjualan hewan kurban dan memeriksa bagian mata, kulit, telinga, kaki, hingga saluran pembuangan.

Selain pemeriksaan fisik, Satgas juga akan memeriksa surat jalan yang dimiliki para pedagang. Hal itu perlu karena sebagian besar hewan kurban Kota Bandung datang dari luar kota.

Tak hanya sebelum penyembelihan atau ante mortem, Satgas ini juga akan melakukan pemeriksaan post mortem setelah penyembelihan. Hal ini untuk memastikan daging-daging kurban juga sehat dan layak dikonsumsi.

"Kita periksa kepala, hati, limpa, dan sebagainya," ucap Gin Gin.

Ia memperkirakan akan ada peningkatan jumlah hewan kurban di tahun ini sebesar 5%. Hal tersebut karena adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk menunaikan kewajiban berkurban.

"Tahun lalu ada 25.000 (ekor hewan kurban yang diberi kalung). Kita prediksi tahun ini lebih banyak. Kesadaran berkurban sudah mulai tinggi," katanya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya