Survei Polsight: Gerinda dan PKS Bersaing Ketat di Jabar

Mengukur kekuatan elektoral Paslon di Pemilu 2024

Bandung, IDN Times - Menjelang pencoblosan Pemilu 2024, Lembaga Survei Polsight merilis hasil survei terbarunya. Survei yang dilakukan pada 3 sampai 7 Februari 2024 tentang “Preferensi Politik Masyarakat Jawa Barat” menunjukan persaingan ketat antara Partai Gerinda dan PKS di Jawa Barat.

Dalam survei dengan metode Stratified-Systematic Random Sampling  menggunakan 1.200 respondens yang tersebar di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat dengan jumlah sampel proporsional di setiap Kabupaten/Kota yang dipilih dengan acak. Margin of Error survei ini ± 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Polsight melakukan Quality Control yang sangat ketat dalam survei ini guna menjaga validitas data serta hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.

1. Mengukur kekuatan elektoral pasangan calon

Survei Polsight: Gerinda dan PKS Bersaing Ketat di JabarPinterest

Direktur Eksekutif Polsight, Dr. Yusa Djuyandi, S.IP., M.Si mengatakan, tujuan utama dari survei ini adalah untuk mengukur peta kekuatan elektoral pada pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan anggota legislatif di Jawa Barat.

"Gerindra dan PKS bersaing ketat. Elektabilitas Gerindra sebesar 19,75 persen, sedangkan PKS 18,67 persen," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu(10/2/2024).

Dia mengungkapkan, temuan-temuan tersebut memotret peta kekuatan politik elektoral Calon Presiden dan Wakil Presiden serta Partai Politik di Jawa Barat saat ini.

"Kemungkinan perubahan masih memungkinkan terjadi, meskipun tahapan
pemilu akan memasuki masa tenang pada 11-13 Februari 2024" ujar dia.

2. Suara pemilih naik turun dibandingkan pemilu 2019

Survei Polsight: Gerinda dan PKS Bersaing Ketat di JabarSimulasi Pencoblosan Pemilu 2024 di KBB. (Istimewa)

Yusa menjelaskan, berdasarkan hasil survei Polsight dan temuan pokok serta analisis menunjukan pada pemilihan presiden dan wakil presiden di Jawa Barat, suara Prabowo tergerus hingga 11,43 persen dibandingkan suara Prabowo pada Pemilu tahun 2019. Perolehan suara Prabowo pada Pilpres 2019 lalu yaitu 59,93 persen di Jawa Barat.

Namun, hasil survei 2024 jelang pemilu menemukan elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Barat saat ini hanya 48,50 persen. Dengan kata lain, Prabowo berpotensi kehilangan suara masyarakat Jawa Barat sebesar lebih dari 4,08 juta pemilih.

Sementara saingan terdekat Prabowo adalah pasangan Anies-Muhaimin dengan
presentase 32,17% persen. Sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud tertinggal jauh di angka 14,08%.

3. Masih memungkinkan terjadi perubahan jelang pencoblosan

Survei Polsight: Gerinda dan PKS Bersaing Ketat di JabarIlustrasi petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso)

Selanjutnya, kata Yusa, suara Anies-Muhaimin cenderung mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan survei-survei sebelumnya. Suara Anies-Muhaimin sebelumnya tidak pernah menyentuh angka 20 persen.

Namun pada survei kali ini melejit hingga 32,17% dan diprediksi akan terus merangkak naik hingga hari-H pencoblosan.

Sedangkan untuk Pemilu Legislatif di Jawa Barat, Gerindra dan PKS bersaing ketat. Elektabilitas Gerindra sebesar 19,75 persen, sedangkan PKS 18,67 persen.

Kemudian, di posisi selanjutnya ada PDIP 15,50 persen, Golkar 13,08 perseb, Nasdem 5,42 persen, PKB 5,00 persen, Demokrat 4,58 persen, PAN 4,17 persen, dan partai lainnya dibawah 2 persen.

"Dengan selisih yang sangat tipis antara suara PKS dan Gerindra yakni 1,08 persen maka masih terbuka kemungkinan bagi keduanya untuk menjadi partai pemenang di Jawa Barat", kata dia.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya