Siapkan Pekerja Teknologi, AWS dan PJI Inisiasi STEAM for The Future

Libatkan 562 pelajar dari 15 kota/kabupaten di Indonesia

Bandung, IDN Times - Guna mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi perubahan substansial dunia kerja masa depan, Amazon Web Services (AWS) InCommunities, bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI), lembaga nirlaba yang fokus mempersiapkan generasi muda untuk bekerja, menginisiasi program edukasi kesiapan kerja STEAM for the Future.

Program ini berlangsung secara daring sejak Desember 2021 hingga Maret 2022. Sebanyak lebih dari 500 pelajar SMA dari 15 kota/kabupaten di Indonesia mendapatkan akses pendidikan dan mengasah keterampilan di bidang science, technology, engineering, arts, dan mathematics (STEAM), guna membantu mempersiapkan mereka untuk pekerjaan di masa depan.

Partisipasi dalam program ini membantu pelajar untuk merancang jalur pendidikan dan pengembangan diri menuju karier masa depan di bidang STEAM.

1. Institusi pendidikan harus mempersiapkan peserta didik untuk hadapi masa depan

Siapkan Pekerja Teknologi, AWS dan PJI Inisiasi STEAM for The FutureIDN Times/Istimewa

Selain mempelajari pentingnya karier STEAM dan cara mempersiapkan karier ini sejak sekolah, mereka juga dibekali dengan keterampilan dasar pemodelan 3D, pengkodean, dan komputasi melalui praktik pembelajaran berbasis augmented reality dan virtual reality.

Program ini memberikan semua pelajar akses gratis ke Junior Achievement (JA) Assembling Your Career, kurikulum internasional untuk kesiapan kerja yang dikembangkan oleh JA, dan akun premium 1 tahun untuk platform pembelajaran digital Cospaces.edu yang memungkinkan mereka untuk membangun, mengkode, dan mengeksplorasi kreasi mereka sendiri dalam augmented reality atau virtual reality. Selama rangkaian program, relawan AWS juga terlibat aktif untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan inspirasi kepada para pelajar.

Koordinator Bidang Peserta Didik, Direktorat SMA, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Dr. Juandanilsyah, S.E., M.A., mengharapkan, institusi pendidikan harus mempersiapkan peserta didik dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk masa depan, mengingat tren dunia kerja masa depan akan sangat berbeda dengan masa kini.

Terlebih, hanya sekitar 60% lulusan SMA yang memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan selebihnya langsung bekerja atau berwirausaha.

"Program STEAM for the Future ini selaras dengan visi Pemerintah Indonesia untuk pekerjaan masa depan – menciptakan tenaga kerja yang memiliki kompetensi unggul, cakap memanfaatkan teknologi, dan bermoral yang baik,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Selasa(19/4/2022).

2. Berupaya ikut berpartisipasi membentuk SDM 4.0

Siapkan Pekerja Teknologi, AWS dan PJI Inisiasi STEAM for The FutureIDN Times/Istimewa

Country Manager Amazon Web Services Indonesia Gunawan Susanto menambahkan, pihaknya merasa bangga karena dapat berpartisipasi dalam STEAM for the Future untuk mendukung Inisiatif Making Indonesia 4.0.

Pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang STEAM; satu dari 10 prioritas nasional untuk mempercepat pertumbuhan industri. AWS mengumumkan tujuan untuk melatih 29 juta karyawan di seluruh dunia.

"AWS telah melatih lebih dari tiga ratus ribu individu di Indonesia dengan keterampilan di bidang cloud sejak 2017. Kami mendukung peningkatan kompetensi di bidang STEAM untuk mengembangkan tenaga kerja masa depan Indonesia,” kata dia.

3. Tim SMAN 71 Jakarta mampu buktikan melalui inovasi IMS

Siapkan Pekerja Teknologi, AWS dan PJI Inisiasi STEAM for The FutureIlustrasi digitalisasi (marketeers)

Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner mengatakan, partisipasi dalam pembelajaran STEAM yang berbasis pengalaman di usia muda membangun fondasi dan minat yang kuat di mana pengembangan pengetahuan lebih lanjut dapat dilakukan.

Seiring kemajuan para pelajar melalui tahun-tahun pendidikan, penting untuk memastikan bahwa lulusan dapat memenuhi kebutuhan persyaratan pekerjaan potensial.

"Melalui program ini, para pelajar memperoleh pengalaman pertama memahami keterampilan teknis (hard skills) yang dibutuhkan untuk pekerjaan masa depan dan juga berkesempatan untuk melatih keterampilan non teknis (soft skills), seperti berpikir kritis dan pemecahan masalah yang kompleks, komunikasi, kolaborasi, serta kreativitas,” ujar dia.

Robert menjelaskan, pada kegiatan STEAM for the Future Innovation Camp yang digelar secara daring, Sabtu (19/3), para pelajar ditantang untuk menciptakan sebuah solusi inovatif terhadap permasalahan di komunitas dengan pendekatan STEAM.

Salah satu inovasi tersebut adalah Impressive School (IMS) Project yang digagas oleh Tim Sapta Eka dari SMAN 71 Jakarta. Kondisi pembelajaran jarak jauh sebagai dampak pandemik COVID-19 terhadap sektor pendidikan membuat para pelajar di seluruh dunia tidak dapat mengenal ruang fisik di sekolah masing-masing.

Berupaya memecahkan permasalahan tersebut serta terinspirasi dari konsep metaverse yang tengah populer, Tim Sapta Eka mengembangkan desain sekolah mereka dalam wujud virtual reality.

IMS Project ini diharapkan dapat memungkinkan para pelajar untuk menjelajahi sekolah mereka secara interaktif dan memberikan manfaat kepada sekolah untuk mengenalkan sekolah kepada masyarakat.

"Dengan gagasan inovatif ini, Tim Sapta Eka dari SMAN 71 Jakarta berhasil meraih juara pertama dan penghargaan proyek augmented reality/virtual reality paling kreatif dalam ajang STEAM for the Future Innovation Camp," ungkap dia.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya