Schneider Electric Ajak Dunia Percepat Roadmap Menuju Net-Zero Emission

Gelar Innovation Summit Indonesia 2021

Bandung, IDN Times - Schneider Electric, pemimpin dalam transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan dunia untuk mempercepat aksi iklim dengan upaya 3-5 kali lebih besar agar dapat mencapai pembatasan kenaikan suhu bumi sampai pada level 1,5 derajat Celsius.

Perusahaan Paling Berkelanjutan pada tahun 2021menurut Corporate Knights ini meyakini dunia dapat mereduksi separuh emisi karbon dioksida pada 2030 dengan membuat roadmap yang terinci dan terukur menuju net-zero emission merujuk pada studi
yang dilakukan oleh Schneider Electric Sustainability Research Institute berjudul “The 2030 imperative: A race against time”.

Hal tersebut disampaikan Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi pada konferensi pers Innovation Summit Indonesia 2021 secara virtual, Selasa(2/11/2021).

1. Menuju net-zero emission adalah keberhasilan Electricity 4.0

Schneider Electric Ajak Dunia Percepat Roadmap Menuju Net-Zero EmissionIDN Times/Istimewa

Roberto mengatakan, satu-satunya roadmap yang realistis dan tercepat dalam menuju net-zero emission adalah dengan mengombinasikan antara teknologi digital dan elektrifikasi dengan pemanfaatan sumber energi terbarukan untuk mendekarbonisasi bangunan, transportasi, dan industri – atau dikenal dengan istilah Electricity 4.0.

"Di Schneider Electric, kami secara unik menjadi bagian dari solusi. Selama 15 tahun
terakhir ini kami telah berhasil mengatasi banyak tantangan sustainability kami sendiri, dan mengimplementasikan solusi digital dan listrik terdepan di pabrik kami. Oleh karena itu, kami berada di posisi yang baik untuk menjadi mitra terpercaya dalam membantu pelanggan dan mitra kami melangkah lebih cepat dan lebih jauh dalam rencana aksi iklimnya,” ujar dia. 

2. Menggelar Innovation Summit Indonesia 2021 selama dua hari

Schneider Electric Ajak Dunia Percepat Roadmap Menuju Net-Zero EmissionPexels/Pixabay

Roberto mengungkapkan, ajakan kepada pemangku kebijakan ini akan disampaikan dalam Innovation Summit Indonesia yang diselenggarakan pada 3-4 November 2021 mendatang. Kegiatan ini merupakan bagian dari Innovation Summit World Tour, konferensi global Schneider Electric yang diselenggarakan di 11 negara.

"Schneider Electric akan membahas langkah-langkah mengatasi tantangan iklim global
dan memberikan wawasan kepada pelanggan, mitra, regulator, dan pembuat kebijakan mengenai cara-cara mengurangi emisi dengan cepat untuk mendekarbonisasi ekonomi dunia pada dekade yang menentukan ini," kata dia.

Adapun beberapa inovasi terbaru yang diperkenalkan pada Innovation Summit Indonesia antara lain: Jaringan Listrik Digital yang Tangguh: Rangkaian teknologi bebas gas SF6 dari Schneider untuk jaringan net-zero emission diperkuat dengan diluncurkannya RM AirSeT Ring Main Unit dan Switchgear Modular dan MCSeT Active Medium Voltage Air Insulated Distribution Switchboard.

Perluasan EcoStruxure™ Automation Expert untuk sektor air bersih dan air limbah yang menyediakan manajemen siklus hidup yang menyeluruh untuk pengelolaan pabrik. Sistem otomasi perangkat lunak pertama di dunia yang mengintegrasikan layanan TI dan OT, untuk meningkatkan keamanan, memperpanjang umur sistem, dan memiliki fleksibilitas untuk dikembangkan dari waktu ke waktu.

Pada konferensi tersebut, Schneider Electric juga mengumumkan percepatan bisnis konsultasi sustainability secara global untuk memenuhi meningkatnya permintaan organisasi untuk membantu mereka mencapai kemajuan berarti dalam transisi energi dan tujuan dekarbonisasi mereka.

3. Keputusan berbasis data real-time perlu menjadi standar industri

Schneider Electric Ajak Dunia Percepat Roadmap Menuju Net-Zero Emissionulasanpena.wordpress.com

Business Vice President Power Products and Digital Energy Schneider Electric
Indonesia & Timor Leste Martin Setiawan mengatakan, tidak dapat mengatasi perubahan iklim tanpa mengubah bangunan. Bangunan adalah landasan dekarbonisasi global yang mengkonsumsi lebih dari 50 persen listrik, 1/3 energi dan menyumbang 40 persen emisi karbon global.

Optimalisasi proses operasional dan percepatan pengambilan keputusan berbasis data real-time perlu menjadi standar industri, di samping memberikan jaminan keamanan, kenyamanan dan kesehatan penghuni gedung.

Mengingat 90 persen waktu dihabiskan di dalam ruangan, maka bangunan masa depan harus berkelanjutan, sangat efisien, tangguh, dan people centric. Schneider Electric melalui EcoStruxure for Buildings telah merancang, membangun, dan mengelola bangunan untuk memenuhi keempat tantangan tersebut, dan menciptakan standar baru untuk bangunan masa depan.

4. Perlu perubahan langkah dalam efisiensi dan kelincahan melalui kecerdasan buatan

Schneider Electric Ajak Dunia Percepat Roadmap Menuju Net-Zero EmissionWallpaper Flare

Sementara itu, di sektor industri, Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Hedi Santoso menekankan perlunya perubahan langkah dalam efisiensi dan kelincahan melalui kecerdasan buatan, teknologi digital twin, wawasan manusia yang didukung oleh kecerdasan analitik yang canggih, dan perangkat lunak industri agnostic.

“Untuk sepenuhnya mewujudkan janji Revolusi Industri 4.0, sektor manufaktur harus merangkul next-generation automation berlandaskan “otomasi universal”. Mengadopsi standar terbuka secara luas untuk menciptakan inovasi dan meningkatkan efisiensi, ketahanan, produktivitas, kelincahan, dan keberlanjutan. Schneider Electric mewujudkan visi otomasi universal ini melalui solusi EcoStruxure Automation Expert, sistem otomasi industri pertama yang berpusat pada perangkat lunak dengan standar IEC61499,” beber dia.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya