PKS Optimistis Prabowo-Sandi Raih Kemenangan Suara di Jabar

BPN terus semangat untuk memenangkan Prabowo-Sandi di Jabar

Bandung, IDN Times - Strategi tim kampanye nasional dari masing-masing kubu pasangan calon presiden terus bekerja keras jelang hari pencoblosan di Pilpres 2019, nanti. Provinsi Jawa Barat dengan potensi suara terbesar di Indonesia menjadi salah satu incaran.

Koordinator Juru Debat Badan Pemenangan Nasional Pasangan Capres/Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ledia Hanifa Amaliah mengaku, optimistis pasangan ini bisa kembali meraih kemenangan di Provinsi Jawa Barat pada Pilpres 2019.

"Suasana pemilu memang membuat suhu meningkat. Ini membuat kita bersemangat, terutama di Jabar, yakni tradisi Pak Prabowo menang (di Pilpres 2014). Mudah-mudahan di 2019 bisa berulang kembali Pak Prabowo bisa menang kembali di Jabar," kata Ledia Hanifa, di Kota Bandung, Senin.

1. Akan mengulangi kemenangan seperti di pilpres 2014

PKS Optimistis Prabowo-Sandi Raih Kemenangan Suara di JabarANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Ledia, politisi perempuan dari PKS ini mengatakan, raihan suara Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa sebagai cawapres pada Pilpres 2014 lalu pernah menang signifikan di Jawa Barat. Pada penghitungan suara, pasangan ini berhasil meraih suara sekitar 46,92 persen atau memiliki selisih 4 juta suara dengan pasangan Jokowi-JK saat itu.

"Alhamdulillah pada Pilpres 2014, Pak Prabowo dan Pak Hatta saat itu meraih suara signifikan di Jabar, kita selisihnya dengan Pak Jokowi-JK mencapai empat juta suara lebih," kata dia.

2. Tidak akan terlena, Tim Prabowo-Sandi terus bekerja keras

PKS Optimistis Prabowo-Sandi Raih Kemenangan Suara di JabarANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Meskipun memiliki catatan kemenangan atau raihan yang baik di Jawa Barat, Ledia mengungkapkan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi tidak ingin terlena dengan angka tersebut.

Dia menyebutkan, BPN Pasangan Capres/Cawapres Prabowo-Sandiaga Uno di semua daerah hingga saat ini terus bekerja dengan sekuat tenaga untuk memenangkan pasangan ini di Pilpres 2019.

"Minimal kita bisa tetap mempertahankan raihan suara Pak Prabowo di Pilpres 2019 ini untuk wilayah Jabar. Kita berharap bisa terjaga. Di Jabar dengan semangat yang kuat, termasuk teman-teman koalisi geraknya luar biasa sekali," kata Ledia.

3. Rebut suara pemilih, BPN siapkan strategi untuk debat kedua

PKS Optimistis Prabowo-Sandi Raih Kemenangan Suara di JabarBBC.com

Lebih lanjut Ledia mengatakan, saat ini BPN Prabowo-Sandiaga sedang mempersiapkan strategi untuk menghadapi debat kedua capres/cawapres yang akan dilaksanakan pada 17 Februari 2019, mendatang.

"Tim debat pasangan capres/cawapres sudah mengundang pakar terkait tema debat kedua, jadi sudah menyiapkan bahan meskipun selama ini Pak Prabowo sudah menguasai tema-tema pada debat kedua tersebut," kata dia.

Ledia menambahkan debat kedua Pilpres 2019 juga akan dijadikan sarana bagi pasangan Prabowo-Sandiaga Uno untuk lebih memperkenalkan visi dan misinya kepada rakyat Indonesia.

4. TKD Jabar anggap klaim PKS sebagai peringatan

PKS Optimistis Prabowo-Sandi Raih Kemenangan Suara di JabarIDN Times/Yogi Pasha

Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Joko "Jokowi" Widodo-Ma’ruf Amin Jawa Barat, Dedi Mulyadi menilai klaim yang disampaikan tim BPN Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno sebagai sebuah peringatan keras. 

Menurut dia, TKN Jokowi-Ma'ruf tak perlu membantah pernyataan tersebut. “Ngapain harus dibantah, itu kan pendapat dan pemahaman akademis mereka, kita hargai. Tetapi, itu warning bagi kita untuk bekerja keras dan saya yakin dengan bekerja keras kita bisa meraih apa yang kita harapkan,” kata Dedi saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Senin (4/2/2019).

Dedi mengatakan, meski hasil survei BPN menunjukkan angka positif bagi pasangan Prabowo-Sandi di Jabar. Namun, ia tetap optimistis jika hasil perolehan suara pada Pilpres 2019 mendatang akan berubah drastis mendekati hari pencoblosan.

“Namanya juga politik, saling klaim sudah biasa, tetapi sejarah menunjukan bagaimana dulu hitungan cepatnya dan klaim dari lembaga surveinya. Pada akhirnya tidak bisa dibuktikan dari sisi ilmiah dan yang menang siapa,” pungkasnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya