Perjuangkan Politik Gagasan, Kang Ace Sampaikan Visi Misi KIB 

Visi misi KIB disampaikan dihadapan akademisi dan parpol

Bandung, IDN Times - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, didaulat untuk menyampaikan Visi Misi KIB yang ditawarkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) kepada masyarakat akademis dan pimpinan partai politik anggota KIB di di Hotel Shangrila, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (14/8/2022).

“Perjalanan bangsa Indonesia akan segera memasuki momentum kritis. Kesempatan emas untuk bertransformasi menjadi negara maju masih terbuka namun hanya tinggal 10 tahun saja, antara 2025-2035. Ketika penduduk berusia produktif lebih banyak jumlahnya daripada penduduk berusia tidak produktif, Indonesia akan menua dan akan kehilangan kesempatan menjadi megara maju,” papar Kang Ace dihadapan para guru besar, rektor dan pimpinan partai politik dari PAN, PPP dan Partai Golkar sebelum agenda launching penyampaian Visi Misi KIB pada hari itu.

Tubagus Ace Hasan Syadzily atau biasa disapa Kang Ace mengatakan, apa yang disampaikan merupakan bagian dari rangkaian tahapan kegiatan penyampaian visi misi KIB untuk mendapat tanggapan dari masyarakat khususnya masyarakat akademis.

"Kita mengharapkan dari pertemuan dengan para akademisi dan rektor akan ada masukan dari masyarakat. Intinya kami berkomitmen bahwa KIB mengedepankan gagasan, visi, dan misi yang tentu akan disambut oleh masyarakat. KIB bukan semata-mata mencari figur politik tapi lebih dari itu yakni memperjuangkan politik gagasan," kata Kang Ace.

1. Indonesia harus dipimpin orang berintegritas

Perjuangkan Politik Gagasan, Kang Ace Sampaikan Visi Misi KIB IDN Times/Istimewa

Disebutkan Kang Ace, visi dan misi yang disampaikan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa selanjutnya akan menjadi visi dan misi capres yang akan diusung KIB.

“Ini baru ‘chapter’ pertama dan ada chapter-chapter berikutnya untuk memaksimalkan aksi, ide dan gagasan KIB ini. Terpenting momentum yang hanya terbuka selama 10 tahun ini, perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya. Sejarah membuktikan, hanya negara-negara yang berhasil memanfaatkan bonus demografi yang bisa terus melaju menjadi negara maju,” papar Kang Ace yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPRRI ini.

Dijelaskannya, sebab itu bangsa ini harus mampu membangun kembali sistem politik yang menyatukan dan bebas dari politik identitas. “Dalam situasi ketidakpastian, kita harus pastikan Indonesia dipimpin oleh orang-orang yang berintegritas, berkemampuan tinggi, sudah teruji dan terbukti mampu mengelola negara,” sambungnya.

2. KIB siap jalankan PATEN

Perjuangkan Politik Gagasan, Kang Ace Sampaikan Visi Misi KIB IDN Times/Istimewa

Dikatakan Kang Ace, untuk mempercepat atau mengakselerasi transformasi ekonomi yang saat ini sudah dimulai dan berjalan KIB hadir dengan program utama yang dia sebut sebagai Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional, disingkat PATEN.

“Dengan PATEN kita bertransformasi dari ekonomi pra-Covid menuju ekonomi baru pasca-Covid,” sebut Kang Ace dalam acara yang dihadiri pula oleh Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Sarmuji, Ketua DPW PAN, Ahmad Rizki Sadig, dan Ketua DPW PPP Jatim, Nyai Munjidah Wahab.

Ekonomi baru pasca-Covid misalnya, kata dia, bisa diasumsikan dengan adanya suku bunga tinggi, tantangan geopolitik, pemanfaatan teknologi digital dan industri 4.0, kepekaan terhadap lingkungan, transisi energi dan penguatan jaring pengaman sosial serta pendidikan yang berkualitas.

“Kita yakin akselerasi transformiasi ekonomi nasional melalui PATEN akan dapat membawa Indonesia menghindari middle Income Trap, menjadi negara maju berpendapatan tinggi, mewujudkan cita-cita bangsa yakni Indonesia Sejahtera, yang terdiri dari 3S. Yaitu sehat ekonomi, sehat manusia dan sehat bumi,” terang Kang Ace.

3. Perjuangan politik yang sangat fundamental

Perjuangkan Politik Gagasan, Kang Ace Sampaikan Visi Misi KIB IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Prof. Dr. Airlangga Pribadi dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya mengatakan, kehadiran KIB merupakan sebuah perjuangan politik yang sangat fundamental. Prosesi politik elektoral selama ini telah menghilangkan kekuatan ide dan gagasan.

“Dalam politik elektoral popularitas menjadi yang utama, namun dalam kenyataannya telah melahirkan munculnya politik polarisasi identitas yang sangat memprihatinkan. Kita sambut kehadiran KIB yang mengagendakan gagasan dan ide dalam politik menjadi lebih utama,” katanya.

Pencitraan politik yang dibangun para politisi selama ini, kata dia, adalah sihir politik. Hanya memperdaya dan memecah belah. Juga eksklusif.

“Kita perlu tongkat nabi Musa dalam politik kita kedepan. Yaitu dalam bentuk ide dan gagasan rasional. Momen penyampaian visi dan misi oleh KIB sebagai momen yang sangat bagus dan perlu disambut,” katanya.

Hal yang sama disampaikan oleh akademisi dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdul Salam. Menurut dia KIB telah memberi ruang dan waktu lebih panjang kepada masyarakat untuk terlibat dalam demokrasi yang sesungguhnya termasuk memberikan kritikan.

“Politik ‘last minute’ yang selama ini digunakan para elit dijawab oleh KIB dengan sangat baik. Ini tradisi baru bagi demokrasi kita, dimana masyarakat sejak awal diberi kesempatan memberikan catatan juga kritik dan evaluasi terhadap calon pemimpinanya,” katanya.

Konvensi yang baik ini kata Surokim, harus terus dilanjutkan. “Jangan lelah untuk membersama bangsa Indonesia dan rakyat Indonesia untuk mencapai harapan-harapannya. Tekad melayani untuk seluruh tumpah darah bangsa Indonesia adalah tanggungjawab kita,” paparnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya