Pelayanan Semakin Mudah, Atalia Apresiasi Platform Digital Home Clinic

Berharap bisa berkembang di 27 daerah di Jabar

Bandung, IDN Times - Masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya kini semakin mudah untuk mendapatkan layanan kesehatan homecare. Kini, untuk mendapatkan layanan tersebut tinggal menggunakan aplikasi Home Clinic yang  baru saja resmi diluncurkan.

Peluncuran aplikasi kesehatan homecare ini dilakukan istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya di Atmosphere Cafe Bandung, Kota Bandung, Senin (8/8/2022).

Peresmian ini dilakukan langsung, CEO Home Clinic Yunus Alaan Pakpahan, CTO Home Clinic Jason Limanjaya dan Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Digital Setiaji yang hadir secara virtual, serta perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, serta Dinas Kesehatan Kota & Kabupaten Bandung.

"Marketplace Home Care bernama Home Clinic ini adalah aplikasi pertama di Indonesia dan secara marwah kedokteran, bisa mempertemukan langsung antara pasien dengan nakes yaitu dokter, perawat, bidan maupun fisioterapis, ini terobosan yang luar biasa dan pertama di Indonesia" CEO Home Clinic Yunus Alaan Pakpahan dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Selasa(9/8/2022).

1. Pelayanan dan perawatan dilakukan di rumah

Pelayanan Semakin Mudah, Atalia Apresiasi Platform Digital Home ClinicIDN Times/Istimewa

Yunus mengungkapkan, beragam layanan kesehatan dapat didapatkan dari aplikasi ini contohnya layanan pasca operasi, ada pasien yang baru pasang perban, kecelakaan atau baru operasi, biasanya pulang ke rumah lalu beberapa hari kemudian luka tersebut harus dibersihkan atau dibuka perbannya dan pelayanan itu bisa dilakukan di rumah, terlebih pasien bisa leluasa memilih tenaga kesehatan yang menjadi mitr Home Clinic. Semua bisa dilakukan di aplikasi Home Clinic.

"Misalnya mau layanan panggil dokter, nah dokter yang terdekat bisa langsung datang menghampiri pasien, mirip aplikasi transportasi yang sudah ada di Indonesia saat ini," ungkapnya.

Pelayanan kesehatan ini di antaranya, layanan dokter umum, rapid antigen, pelayanan bunda untuk ibu menyusui dan mandi bayi, ada juga suntik vitamin c, pasca operasi ringan dan berat, ada juga layanan fisioteraphy lengkap dengan peralatannya.

2. Membuka peluang kerja bagi tenaga kesehatan

Pelayanan Semakin Mudah, Atalia Apresiasi Platform Digital Home ClinicIlustrasi tenaga kesehatan sedang melakukan rapid test (IDN Times/Herka Yenis)

Menurut Yunus, semua layanan yang dilakukan nakes tentunya harus melalui diagnosis dokter ya sebagai profesi yang memiliki kompetensi di bidang medis. Dan jika ada keluhan lebih lanjut, nakes wajib merujuk ke fasilitas kesehatan dasar seperti klinik atau lanjutan seperti rumah sakit. Ini harus diperhatikan oleh nakes yang bergabung menjadi mitra Home Clinic ya.

Saat ini sudah ada kurang lebih 100 orang orang nakes yang terdiri dari dokter, perawat, bidan dan pisioterafis yang bergabung dalam Home Clinic. Semua nakes wajib memiliki STR dan SIP praktek.

Menurut Yunus, selain membantu pasien mendapatkan layanan home care dengan mudah, Home Clinic juga membantu nakes menambah penghasilan tambahan. Sungguh sebuah solusi dan terobosan yg baik di bidang kesehatan.

CTO Home Clinic Jason Limanjaya mengatakan, bergabungnya nakes dengan aplikasi ini bisa menjadi penghasilan tambahan. Misalnya, nakes bekerja di rumah sakit atau klinik di pagi hari lalu setelah pulang kerja masih ada waktu lebih bisa memanfaatkan kesempatan sambil mengaktifkan aplikasi dan mencari orderan yang dibutuhkan pasien.

"Jadi, mereka bisa mencari orderan yang membutuhkan layanan homecare ke rumah, pulang kerja atau sebelum kerja bisa sambilan lah," ungkap dia.

Dia menjelaskan, sampai saat ini belum pernah ada aplikasi homecare seperti ini, karena dari hasil riset, banyak pasien yang membutuhkan nakes ke rumah. Selain layanan real time, pasien juga bisa menentukan jadwal di hari tertentu atau bisa tentukan jadwal di lain hari. 

3. Berharap bisa berkembang di 27 kabupaten kota di Jabar

Pelayanan Semakin Mudah, Atalia Apresiasi Platform Digital Home ClinicIDN Times/Humas Jabar

Sementara itu, Atalia Praratya berharap, aplikasi ini bisa diterapkan di 27 kabupaten kota di Jawa Barat.

"Ini jadi pilot project, mudah-mudahan bisa berikan kontribusi terbaik. Insyaallah bisa besar lagi, tidak hanya di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung, bisa di Jabar bahkan di Indonesia," ujar Atalia.

"Kita dukung, jika niat ini baik lakukan sepenuh hati, Insyaallah ini kita dukung. Insyaallah kita saling kolaborasi," tambah dia.

Lebih lanjut Atalia menuturkan, tiap tahun kompetisi dalam dunia kesehatan sangat tinggi, sehingga semakin banyak peluang yang bisa digunakan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat, salah satunya melalui peran swasta.

“Dengan demikian masyarakat diberi pilihan, mereka mau seperti apa. Apakah mau datang ke pusat-pusat layanan kesehatan masyarakat, rumah sakit atau klinik,” ungkap Atalia.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya