P2WKSS: 100 Perempuan Miskin di Bandung Naik Derajatnya Tiap Tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung terus menekan angka perempuan miskin. Setiap tahunnya, sekitar 100 perempuan dari keluarga prasejahtera mampu meningkatkan taraf hidupnya melalui program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).
"Sedikitnya sudah 2.100 perempuan pra sejahtera atau sangat miskin diberikan edukasi, bantuan dan pelatihan sehingga kehidupannya berubah," ujar Ketua P2WKSS Siti Muntamah Oded M Danial di Kantor PKK Jalan Sukabumi, Rabu (20/11).
1. Masih ada 38 ribu keluarga masuk kategori pra sejahtera
Istri Wali Kota Bandung yang akrab disapa Umi ini mengungkapkan, di Kota Bandung masih ada sekitar 38 ribu keluarga yang masuk dalam kategori pra sejahtera. Ribuan kepala keluarga pra sejahtera itu kebanyakan perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga.
Mereka hidup dengan kondisi yang seadanya tanpa bisa mencukupi kebutuhan primer. Sementara, dalam satu rumah bisa dihuni dua hingga tiga kepala keluarga.
"Masih ada di Kota Bandung yang kehidupannya seperti ini. Mereka adalah perempuan 'miskin' yang memang berasal dari keluarga pra sejahtera, keluarga miskin, atau menjadi tulang punggung keluarga, namun tidak bisa mencukupi kebutuhan primer," jelas dia.
2. Terpaksa melakukan intervensi untuk mengubah kehidupan perempuan
Umi menyebutkan, melalui P2WKSS, para perempuan "miskin" itu terpaksa diintervensi untuk mengubah kesejahteraan mereka. Karena itu, sejak 20 tahun lalu, sekitar 2.100 perempuan miskin di Kota Bandung sudah mampu mengubah derajatnya dengan perekonomian yang cukup.
"Yang kami maksud dengan intervensi adalah, mengubah perempuan 'miskin' baik secara pribadi maupun lingkungan," ujar Umi.
3. Hanya bisa mengintervensi 100 perempuan setiap tahun
Upaya Pemkot Bandung melalui P2WKSS dalam mengintervensi perempuan miskin hanya bisa dilakukan sebanyak 100 orang setiap tahunnya. Jumlah itu sudah menjadi ketentuan program yang dijalankan 21 tahun lalu.
Namun, kata dia, P2WKSS tidak hanya berhenti dengan mengandalkan keterbatasan yang ada. Melalui sejumlah program yang ada di SKPD dan PKK Kota Bandung, upaya menekan angka perempuan miskin terus dilakukan.
"Semua SKPD membantu program ini, sehingga anggaran tersebar di setiap SKPD. Namun jika dikalkulasi, dalam satu tahun kurang lebih menghabiskan anggaran sebesar Rp1 miliar," papar Umi.
4. Butuh keterlibatan semua pihak
Ummi mengakui, untuk menekan angka perempuan miskin diperlukan keterlibatan semua pemangku kepentingan. Kondisi itu akan menjadi kunci keberhasilan program ini. Sebab, perempuan yang menjadi subjek program, ada di lingkungan padat dan berkaitan dengan program dinas/instansi terkait di luar jangkauan PKK ataupun P2WKSS.
Disinggung mengenai target yang ingin di capai, Umi menjelaskan, target paling sederhananya yaitu ada perubahan perilaku. Beberapa diantaranya bahkan sudah menunjukkan hasil yang baik setelah dilakukan bimbingan dan intervensi.
Selama dilakukannya intervensi ini, sudah bisa menghasilkan perempuan yang lebih mandiri. Caranya, dengan menghasilkan wirausaha baru, dan perempuan yang lebih terampil.
"Contohnya di Kawasan Cibaduyut, yang menjadi pemenang bimbingan P2WKSS tingkat Provinsi, Para perempuan yang mendapat intervensi, kini bisa meningkatkan pendapatan ekonomi. Caranya, dengan membuat keterampilan hantaran pernikahan. Jadi sekarang, mereka banyak menerima pesanan antara pernikahan," pungkasnya.