Menakar Kekuatan Visi-Misi Bacapres dan Bacawapres di Bidang Ekonomi
Pasangan Capres dan Cawapres 2024 (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Aprillio Akbar)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima daftar pasangan bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk periode 2024-2028.
Pasangan bakal capres dan cawapres itu adalah Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo–Mohammad Mahfud Mahmodin, dan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka. Para kandidat ini juga sudah menyerahkan dokumen visi dan misi kepada KPU sebagai salah satu syarat maju di Pilpres 2024 yang kelak akan ditawarkan kepada masyarakat pemilih.
Dalam visi-misi masing-masing kandidat diantaranya target yang hendak dicapai dalam bidang ekonomi. Di tengah kondisi global yang dirundung ketidakpastian, baik oleh resesi ekonomi maupun krisis iklim, krisis pangan, dan krisis energi maka strategi para bakal capres dan cawapres dalam mengatasi permasalahan ekonomi amat perlu dilihat dan diukur. Karena isu-permasalahan ekonomi dapat mempengaruhi kondisi Indonesia untuk mencapai “INDONESIA MAJU 2045”.
Independent Researcher, Budi Satria Dewantoro mengaku telah melakukan jejak pendapat (polling) daring melalui fasilitas yang terdapat di kitapolling.com selama empat hari sejak 26 hingga 30 Oktober 2023.
Menurut dia, polling tidak menentukan responden secara acak untuk melakukan pengumpulan data. Tetapi, jejak pendapat dilakukan kepada masyarakat pengguna internet yang berperan aktif mengakses materi/topik polling.
"Kemudian jumlah audiens dari masing-masing topik juga bervariasi," kata dia dalam keterangan tertulisnya.
1. Audiens mendapatkan tujuh pertanyaan bidang ekonomi
Pasangan Capres dan Cawapres 2024 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/M Risyal Hidayat/Aprillio Akbar)Dia menyebutkan, dalam jejak pendapat yang dilakukan selama empat hari itu, respondens mendapatkan tujuh pertanyaan mengenai isu di bidang ekonomi. Pertanyaan itu terdiri dari :
1. Diantara Calon Presiden dan Wakil Presiden berikut, menurut Anda pasangan mana yang mampu menjaga stabilitas harga sembako?
2. Diantara Calon Presiden dan Wakil Presiden berikut, menurut Anda pasangan mana yang mampu menciptakan lapangan kerja berkualitas dan aktivitas ekonomi produktif?
3. Diantara Calon Presiden dan Wakil Presiden berikut, menurut Anda pasangan mana yang mampu memajukan sektor industri kreatif?
4. Diantara Calon Presiden dan Wakil Presiden berikut, menurut Anda pasangan mana yang mampu mengurangi utang negara?
5. Diantara Calon Presiden dan Wakil Presiden berikut, menurut Anda pasangan mana yang mampu memperkuat nilai tukar rupiah?
6. Diantara Calon Presiden dan Wakil Presiden berikut, menurut Anda pasangan mana yang mampu meningkatkan pendapatan per kapita Indonesia hingga setara negara maju?
7. Diantara Calon Presiden dan Wakil Presiden berikut, menurut Anda pasangan mana yang mampu meningkatkan perekonomian negara pada sektor Maritim?
2. Ganjar-Mahfud MD dinilai punya kecakapan dan integritas mengatasi permasalahan ekonomi
Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/Novrian Arbi)Dia menjelaskan, dari hasil jejak pendapat tersebut terlihat persentase suara dari audiens pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dianggap punya kecakapan dan integritas dalam mengatasi permasalahan: menjaga stabilitas harga sembako, menciptakan lapangan kerja berkualitas dan aktivitas ekonomi produktif, memajukan sektor industri kreatif, mengurangi beban utang negara, memperkuat nilai tukar rupiah, meningkatkan per kapita setara negara maju, meningkatkan perekonomian pada sektor maritim.
"Kemudian diikuti pasangan Prabowo-Gibran dan Anies-Amin," kata dia.
3. Sebanyak 24,5 persen audiens belum menjatuhkan pilihan figur
IlustrasiBudi mengungkapkan, dalam jajak pendapat periode ini juga menemukan sebanyak 24,5 persen audiens belum menjatuhkan pilihan atau bahkan tidak memilih tiga pasang figur yang sudah mendaftarkan diri buat mengikuti kontestasi pilpres 2024 mendatang.
"Dengan nilai yang begitu besar, para kandidat perlu melirik dan menggugah pilihan dari entitas yang mungkin bisa disebut sebagai swing voters," kata dia.