Ketua IPNU Jabar Terpilih: Millennial Harus Jadi Agen Perubahan

Regi bakal fokus Ipteq, Imtaq, dan menangkal radikalisme

Bandung, IDN Times - Pengurus Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Jawa Barat tengah menggelar Konferensi Wilayah (Konferwil) dan mencari kader terbaik untuk menjadi ketua periode 2021-2024.

Pelaksanaan Konferwil Jawa Barat dan pemilihan ketua ini berlangsung di Pondok Pesantren Maslakul Irfan, Kota Bekasi, Sabtu (23/1/2021). Dalam pelaksanaannya, Ketua IPNU Kota Bandung Ahmad Regi Maulana unggul dengan meraih 16 suara dari dua kandidat lainnya.

1. Miliki program kuat, Ketua IPNU Kota Bandung maju calonkan diri

Ketua IPNU Jabar Terpilih: Millennial Harus Jadi Agen PerubahanTwitter/@nahdlatululama

Dalam pemilihan calon ketua IPNU Jabar ini diikuti sejumlah bakal calon. Diantaranya adalah kader IPNU Kota Bandung Ahmad Regi Maulana yang diklaim memiliki kans kuat untuk mengisi kursi Ketua IPNU Jabar periode 2021-2024. 

Di ajang pemilihan Ketua IPNU Jabar periode 2021-2024 itu, Ahmad Regi mengusung misi meningkatkan kualitas pelajar Nahdlatul Ulama (NU) dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan takwa (Iptek-Imtaq).

"Insya Allah, hari ini saya akan mencalonkan diri sebagai ketua PW IPNU Jabar," kata Regi di sela-sela acara Konferwil PW IPNU Jabar, Ponpes Maslakul Irfan, Kota Bekasi, Sabtu (23/1/2021).

2. Iptek dan Imtaq menjadi fokus perkembangan IPNU Jabar kedepan

Ketua IPNU Jabar Terpilih: Millennial Harus Jadi Agen PerubahanIDN Times/Istimewa

Ahmad Regi mengemukakan, dirinya maju di pencalonan ini sebagai hasil dari istikharah yang cukup panjang dan berdialog dengan puluhan ulama NU. Berkat dukungan guru dan ulama NU, dia mantap mencalonkan diri pada Konferwil PW IPNU Jabar 2021.

"Alhamdulillah dengan izin para guru dan ulama NU mendukung, saya mantap dalam pencalonan ini," ujarnya. 

Terkait visi misi, Ahmad Regi menuturkan, penguatan dan pengembangan kader dalam hal Iptek dan Imtaq akan menjadi fokus pengembangan IPNU Jabar ke depan. Kedua hal tersebut penting bagi kemajuan pelajar NU. 

"Pertama, penguatan Imtaq dan Iptek bagi kader IPNU Jabar menjadi fokus saya. Sebab, selama ini kedua itu masih dipandang sebagai dua sisi yang memiliki orientasi berlainan. Akibatnya, timbul kesenjangan antara sumber ilmu, antara ilmu-ilmu agama dan umum," tutur Ahmad Regi. 

3. Ikut membatasi pergerakan radikalisme di kalangan millennial

Ketua IPNU Jabar Terpilih: Millennial Harus Jadi Agen PerubahanIlustrasi Stop Radikalisme (IDN Times/Mardya Shakti)

Dia menyatakan, kader IPNU tidak boleh hanya menguasai satu hal, misalnya Imtaq dan mengabaikan Iptek. Padahal sebetulnya jika Imtaq dan Iptek beriringan, akan menjadikan kader SDM berkualitas di masa yang akan datang. 

Selain itu, kata Ahmad Regi, penguatan identitas akan ajaran Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah (Aswaja) harus ditekankan bagi pelajar NU di Jawa Barat. Hal itu bertujuan untuk melindungi kader NU dari ideologi ekstrem dan radikal. 

"Seiring berkembanganya teknologi digital, kader IPNU merupakan agen perubahan. Mereka diharapkan mampu membendung derasnya informasi atau paham radikal yang masuk di kalangan remaja atau generasi muda. Sehingga mereka tidak mudah goyah dalam menerima ajaran baru yang tidak sepaham dengan amaliyah NU," kata Ahmad Regi.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya