Ingin Seperti Bali, Ridwan Kamil Siapkan Perda Lansia di Jawa Barat

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang mempersiapkan satu peraturan daerah (perda) khusus untuk kalangan lanjut usia (lansia). Diharapkan, Perda tentang Lansia itu bisa rampung pada 2020, mendatang. Sehingga, perlindungan lansia dari pemerintah daerah bisa segera terealisasi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pada 2019 ini, Pemprov Jabar sedang melakukan kajian untuk mewujudkan perda tersebut. Jika, perda ini jadi maka para lansia di Jabar akan terlinduungi dengan mendapatkan pelayanan dari pemerintah.
"Tahun 2019 ini kita kaji (Perda) kalau berhasil nanti di 2020 ada pertolongan-pertolongan, salah satunya kita gratiskan pelayanan-pelayanan kepada Lansia," kata Emil usai mengukuhkan dewan pengarah dan pengurus Lembaga Lanjut usia Indonesia (LLI) Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate Bandung, Rabu (23/1).
1. Bentuk Perda Lansia karena mencontoh Bali

Emil, sapaan akrabnya, mengungkapkan saat ini usia harapan hidup di Jabar adalah 72 tahun. Sedangkan persentase antara usia Lansia terhadap jumlah penduduk meningkat dari 7 persen menjadi hampir 10 persen.
"Mereka ternyata masih banyak yang produktif. Nah saya lagi atur siapa saja yang masih ingin memberikan kebermanfaatan apakah ikut mengawasi pembangunan, turun ke sekolah dan lainnya karena itu kita harapkan dibuat Perda Lansia seperti di Bali," ungkapnya.
2. Lansia di Jawa Barat hidup sehat dan berumur panjang

Berdasarkan data dari BPS, jumlah penduduk Lansia di Jabar tahun 2017 sebesar 4,16 juta jiwa atau 8,67 persen dari total jumlah penduduk. Indeks pembangunan manusia sampai tahun 2017 berada di angka 70,69. Sementara angka harapan hidup laki-laki 70,58 dan perempuan 74,42.
"Ini menjadi indikator bahwa Lansia di Jabar dinilai berumur panjang, hidup sehat dan layak," ujar Emil.
Menurut Emil, salah satu indikasi kota yang liveable adalah lansianya sudah jalan-jalan keluar rumah. Karena, jika sudah berani jalan keluar rumah maka kota tersebut dinilai aman dan nyaman. Oleh karena itu Pemprov Jabar terus berupaya membuat program untuk meningkatkan kualitas hidup Lansia, pelayanan dan membangun fasilitas umum untuk Lansia.
"Saya berharap LLI Jabar bersinergi dengan kami untuk menciptakan provinsi Jabar yang ramah lanjut usia dan menjadikan Lansia produktif serta bahagia," ujar Emil.
3. Jumlah lansia di Jawa Barat terus bertambah

Ketua LLI Jabar yang akan menjabat hingga 2023, Nu'man Abdul Hakim mengatakan, pertambahan penduduk lansia di Jawa Barat terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Berdasarkan data statistik tercatat jumlah lansia pada 2010 berada di angka 8,5 persen. Angka itu bertambah menjadi 8,7 persen pada 2011. Pergerakan angka itu kembali terjadi pada 2012 dengan pertumbuhan mencapai 9 persen. Kemudian pada 2013, BPS kembali mencapat pertumbuhan lansia mencapai 9,3 persen. Angka pertumbuhan itu terus mengalami pertambahan hingga 2018 yang mencapai 11 persen.
"Itu menunjukan bahwa jumlah lanjut usia jauh lebih besar ketimbang angka pertumbuhan," ujar Nu'man yang juga mantan Wakil Gubernur Jabar.
Namun, sejalan dengan itu berdampak pula pada permasalahan kesejahteraan sosial dan kesehatan. Untuk itu, kata Nu'man, perlu ditingkatkan upaya kemajuan dan melalukan kerjasama kemanusiaan. Dalam hal ini LLI sangat strategis dalam pelayanan sosial para lanjut usia.
"LLI Jabar telah mampu mengkoordinasikan dan melakukan kerjasama kemitraan dalam penyelenggaraan program kesejahteraan sosial lanjut usia juga telah terbangunnya jejaring dan kerjasama sosial lanjut usia dan terlaksananya program pembinaan kesejatan, mental, spriritual, pemberdayaan dan advokasi," terang Nu'man.