Hasil Exit Poll UKRI Bandung, Prabowo Menang Telak dari Jokowi

Exit Poll UKRI: Prabowo 63,2 persen dan Jokowi 36,8 persen

Bandung, IDN Times - Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) melakukan riset sendiri terkait penghitungan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Berbeda dengan sejumlah lembaga survei yang melakukan hasil hitung cepat (quick count), UKRI menggunakan metode Exit Poll.

Hasilnya, kampus milik Calon Presiden (Capres), Prabowo Subianto itu menyatakan jika hasil Exit Poll yang mereka lakukan menunjukan pasangan Capres nomor urut 02 unggul telak dari Capres Jokowi-Ma'ruf Amin.

Rektor Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Boyke Setiawan mengatakan, optimistis Pilpres 2019 dimenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal itu berdasarkan hasil Exit Poll yang telah dilakukan usai pencoblosan di Tanah Air.

"Survei kami ini berdasarkan kajian akademis yang mengacu pada standar ilmu statistik," kata Boyke di Kampus UKRI Bandung, Rabu(17/4).

1. Exit poll dilakukan terhadap 2.200 respondens di 34 provinsi

Hasil Exit Poll UKRI Bandung, Prabowo Menang Telak dari JokowiIDN Times/Yogi Pasha

Boyke mengatakan, teknik exit poll itu dilakukan pada Rabu (17/4) terhadap 2.200 responden yang tersebar di 740 TPS di 34 provinsi. 

"Hasil Exit Poll pemilihan Presiden 2019-2024 dimenangkan Pasangan Prabowo-Sandi secara nasional," ujar Boyke.

2. Prabowo 63,2 persen dan Jokowi 36,8 persen

Hasil Exit Poll UKRI Bandung, Prabowo Menang Telak dari JokowiIDN Times/Yogi Pasha

Boyke menyebutkan, hasil penelitian yang dilakukan tenaga statistik di lingkungan kampusnya itu menunjukan hasil jika pasangan Joko Widodo -Ma’aruf Amin mengumpulkan suara sebanyak 36,8 persen dan pasangan Prabowo-Sandi 63 persen, dengan Margin of Error 2,19 dan tingkat kepercayaan 95,5 persen.

"Kami yakin dengan hasil ini, sebab dilakukan oleh akademisi. Kalau kami ngarang pasti akan ketahuan, dari sisi kaidah statistiknya," kata Boyke.

3. Memilih teknik exit poll karena lebih cepat

Hasil Exit Poll UKRI Bandung, Prabowo Menang Telak dari JokowiIDN Times/Yogi Pasha

Dia menyebutkan, teknik penelitian terhadap hasil penghitungan suara Pilpres 2019 dengan menggunakan exit poll karena lebih cepat. Meski tidak mengetahui secara hukumnya, namun secara akademis statistiknya sama.

Dia berharap, publik bisa menyakini hasil penelitian terhadap hasil hitung suara Pilpres 2019 karena dilakukan oleh akademisi.

"Kami yakin dengan hasil ini, sebab dilakukan oleh akademisi. Kalau kami ngarang pasti akan ketahuan, dari sisi kaidah statistiknya," kata Boyke.

4. Ini bedanya quick count, exit poll, dan real count

Hasil Exit Poll UKRI Bandung, Prabowo Menang Telak dari JokowiIDN Times

Rabu(17/4) pagi, masyarakat Indonesia telah melaksanakan pencoblosan dalam proses Pemilihan Umum(Pemilu) 2019. Usai pencoblosan, tentu hasil yang ditunggu-tunggu.

Sejak pukul 15.00WIB, sejumlah televisi telah menayangkan hasil hitung cepat (quick count) yang diumumkan beberapa lembaga survei di Tanah Air.

Nah, dalam proses ini tentu ada teknik yang digunakan. Baik quick count maupun exit poll memiliki akar ilmu yang sama, yaitu statistika. Yang berbeda hanya dalam definisi dan basis responden, serta teknik penarikan sampel (sampling).

Dalam konteks pemilu kali ini, quick count adalah metode hitung cepat dengan mengambil tempat pemungutan suara (TPS) sebagai sampel. Basis respondennya adalah formulir C1 plano, alias hasil perhitungan suara di TPS yang menjadi sampel. Sehingga, lembaga survei ini mengambil sample data dengan jumlah TPS tertentu secara random yang tersebar di Tanah Air sesuai ketentuan ilmu statistik.

Sedangkan, exit poll, teknik pengambilan data biasanya menggunakan wawancara langsung kepada pemilih yang sudah selesai menggunakan hak pilih dari bilik suara sebagai basis responden, sekalipun tetap sampelnya adalah TPS. Petugas lembaga yang menggunakan metode exit poll itu langsung bertanya kepada pemilih siapa pilihannya atau dengan pertanyaan tertentu.

Sementara, untuk real count atau penghitungan nyata, pengambilan data dilakukan berdasarkan angka dari C1 plano yang sudah dikumpulkan 100 persen di tingkat nasional. Metode real count sangat berbeda dengan kedua data sebelumnya karena diyakini lebih akurat.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya