Gotong Royong Bisa Kuatkan Indonesia di Tengah Pandemik Corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Ratusan kader DPD PDI Perjuangan Jabar dan sejumlah mahasiswa menggelar diskusi daring dengan tema Membumikan Pancasila, Selasa(2/6). Diskusi daring ini dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila dan bulan Soekarno.
Dalam diskusi tersebut pemateri di isi oleh Yudi Latief selaku cendikiawan muda yang intens dalam ide-ide kebangsaan serta Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Sorono.
Selain itu, sejumlah anggota DPRD dan kepala daerah dari PDI Perjuangan turut jadi peserta. Termasuk Bupati Majalengka Karna Sobahi hingga Bedi Budiman, anggota DPRD Jabar.
1. Gotong royong merupakan nilai luhur Pancasila
Di tengah pandemik virus corona, DPD PDIP Perjuangan Jabar menggelar diskusi daring yang mengulas salah satu nilai positif dalam Pancasila yakni gotong royong. Nilai luhur dari kearifan lokal Indonesia itu diyakini mampu menguatkan Tanah Air dalam menghadapi setiap masalah, termasuk wabah virus corona atau COVID-19.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar, Ono Sorono mengatakan, di tengah pandemi, nilai dan perbuatan Pancasila jadi modal bagi setiap warga negara untuk tetap bertahan dan berdaya di tengah pandemi COVID-19.
"Kami ingin selalu membumikan Pancasila dalam tindakankeseharian, apalagi saat ini di tengah pandemi. Jadi diskusi ini sekaligus mengingatkan, untuk selaku mempraktekan Pancasila dalam keseharian," ujar Ono dalam rilis yang diterima IDN Times, Selasa(2/6).
2. Pandemik corona merusak tatanan hidup manusia
Di tengah pandemi, Ono tidak memungkiri banyak orang terdampak dan kesusahan. Aktivitas dunia usaha sempat terhenti, termasuk UMKM. Banyak pekerja yang dirumahkan dan banyak juga orang yang susah mencari makan. Karena itu, ia menyerukan kadernya untuk jangan membiarkan tetangga di wilayahnnya masing-masing kesusahan meski sekedar untuk makan.
"Tapi banyak yang membantu teman-temannya, sesama saudara dengan berbagi makanan, berbagi kebutuhan pokok. Sangat kami apresiasi, karena dengan cara itulah kita ber-Pancasila dalam kehidupan sehari-hari," ujar dia.
3. Gotong royong mampu menguatkan Indonesia
Ia meyakini, gotong royong sebagai turunan nilai dari falsafah Pancasila, menguatkan masyarakat kita di tengah pandemi. Gotong royong kata dia, tidak hanya berbagi dan membantu sesama warga yang kesusahan, namun juga turut membantu negara.
"Mencegah dan menghentikan Covid 19 ini tidak hanya tugas penyelenggara negara tapi semua komponen. Kita hentikan dan kita lawan covid 19 dengan gotong royong," ujarnya.
4. New normal jangan dilakukan secara berlebihan
Sementara itu, Yudi Latif menyampaikan, saat pemberlakuan new normal di tengah pandemi COVID-19, harus dibarengi dengan nilai dan semangat Pancasila. Sehingga apa yang dilakukan warga selama new normal tidak dilakukan dengan cara berlebihan.
"Karena melalui gotong royong sebagai semangat dari nilai Pancasila itulah kita bisa kuat dan bisa melewati pandemi ini," ujarnya.
Menurutnya, Pancasila yang digali proklamator RI, Soekarno, digali dari karaktar warga Indonesia dari seluruh daerah. Di dalamnya, ada bentuk konkret yang jadi karakter, yakni gotong royong. Ia menyebut, konteks kekeluargaan dan gotong royong.
Kekeluargaan kata dia, turunannya sebatas rasa simpatik. Sedangkan gotong royong, selain melahirkan rasa simpatik, juga ada turunan lainnya.
"Gotong royong itu menurunkan sikap simpatik dan ingin berbuat sesuatu untuk meringankan beban orang. Nah, itulah karakter orang Indonesia yang ada sejak lama. Dengan gotong royong itulah kita bisa mengurangi beban warga, supaya tetap berdaya," ujarnya.