Diduga Gunakan Alquran untuk Politik, Dedi Mulyadi Dituntut Minta Maaf

Dedi Mulyadi belum memberikan komentar

Bandung, IDN Times - Dugaan penyalahgunaan Alquran yang dilakukan Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi dalam kegiatan pengambilan sumpah ketua dan pengurus DPD Partai Golkar kabupaten/kota se-Jabar di hadapan Airlangga Hartarto terus berlanjut.

Seperti diketahui, sejumlah warga dan ulama sempat mengadukan ke Mapolda Jabar terkait beredarnya rekaman video yang memperlihatkan Dedi Mulyadi memberikan sumpah di bawah kitab suci terhadap pengurus Partai Golkar terkait dugaan dukungan terhadap Airlangga Hartarto untuk kembali memimpin Partai Golkar untuk periode 2019-2024 di Purwakarta, Minggu 31 Agustus 2019.

Baca Juga: Dugaan Penyalahgunaan Alquran, Dedi Mulyadi Diadukan ke Polisi

1. Dituntut minta maaf secara terbuka

Diduga Gunakan Alquran untuk Politik, Dedi Mulyadi Dituntut Minta MaafYoutube.com

Kasus dugaan penyalahgunaan Alquran dalam kegiatan politik itu mendapat reaksi dari warga. Selaku warga yang mengadukan rekaman video tersebut, Luis Salman, mengatakan agar Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka menyusul tersebarnya video pengambilan sumpah di bawah Alquran.

"Saya menilai, apa yang dilakukan Dedi Mulyadi dan pengurus Golkar dalam video tidak etis. Selain itu, saya juga menilai Alquran tidak tepat digunakan untuk deklarasi politik," tegas Luis melalui sambungan telepon selulernya, Kamis (5/9/2019) malam.

Menurut dia, dalam rekaman video terlihat dan terdengar komitmen kader Golkar untuk mendukung Airlangga Hartarto di bawah sumpah Alquran. Selain itu, para ketua dan pengurus DPD Partai kabupaten/kota di Jabar juga menyatakan siap menerima laknat jika komitmen tersebut dilanggar.

"Jangan sampai Alquran itu menjadi bahan untuk melaknat. Kalau mau sumpah jangan bawa laknat deh, kalau mau urusan dosa sama laknat mah itu urusan yang lain," sambungnya.

2. Berharap polisi memproses aduan warga

Diduga Gunakan Alquran untuk Politik, Dedi Mulyadi Dituntut Minta MaafIDN Times/Galih Persiana

Luis mengaku, sudah mengadukan terkait rekaman video yang sempat beredar itu kepada Polda Jabar. Dia berharap, pengaduan kepada pihak kepolisian itu bisa ditindaklanjuti secara serius.

Dia menjelaskan, dalam pengaduannya itu, menuntut agar Dedi Mulyadi, Airlangga Hartarto, pengurus Golkar, dan tokoh agama yang ada dalam video segera meminta maaf secara terbuka kepada publik.

"Saya minta mereka meminta maaf sekaligus menjelaskan secara terbuka alasan menyandingkan sumpah Alquran dengan kata-kata laknat," tandasnya.

3. Dedi Mulyadi belum memberikan keterangan

Diduga Gunakan Alquran untuk Politik, Dedi Mulyadi Dituntut Minta MaafIDN Times/Yogi Pasha

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi yang diadukan sejumlah masyarakat dan ulama belum bisa memberikan komentarnya terkait hasil rekaman video tersebut.

Dua nomor telepon selulernya yang dimiliki IDN Times tidak aktif. Bahkan, salah satu nomor pesan singkat WhatsApp yang disampaikan kepadanya pun tidak terkirim (ceklis satu).

Baca Juga: Begini Kata Golkar Terkait Kader Disumpah Alquran Dukung Airlangga

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya