Beroperasi 2 Tahun, Museum Bandung Dituduh Tak Bayar Utang Rp575 Juta

Kadisbudpar: Pemkot Bandung sudah tak punya utang

Bandung, IDN Times - Penyedia jasa atau vendor pengerjaan proyek pembangunan Museum Bandung di Jalan Aceh terus mendesak pengelola Museum Bandung untuk segera membayarkan sisa utang sebesar Rp575 juta.

Padahal, Museum Bandung yang sempat diresmikan Wali Kota Bandung Oded M Danial itu telah beroperasi sejak 2 tahun lalu. Bagi penyedia jasa, sisa utang yang belum dibayarkan pengelola Museum Bandung cukup merugikan pihak mereka.

“Nilai yang belum terbayarkan itu cukup besar. Sebagai penyedia jasa, tentu nilai itu sangat berarti. Saat ini Museum Bandung terus beroperasi secara normal, seakan tidak ada masalah. Makanya saya khawatir jika persoalan ini dianggap remeh,” tutur salah satu vendor yang dirugikan Chafid Yoedawinata.

1. Proyek pekerjaan Rp906 juta

Beroperasi 2 Tahun, Museum Bandung Dituduh Tak Bayar Utang Rp575 JutaIDN Times/Humas Bandung

Chafid menjelaskan, timnya saat itu mendapatkan tawaran untuk mengerjakan pembuatan display grafis dari pengelola Museum Bandung dengan nilai pekerjaan sebesar 906 juta. Namun, dalam perjalanan, proyek sebesar Rp906 juta itu baru dibayarkan sekitar Rp331 juta dan masih tersisa Rp575 juta yang belum terbayarkan.

menurut dia, saat menerima pekerjaan sesuai dengan kontrak kerja, timnya menyanggupi untuk menyelesaikan pembuatan display grafis tahap pertama di area dinding ruang pamer bangunan museum lama (cagar budaya), serta mengisi panel grafis yang berisi sejarah Kota Bandung serta tokoh- tokoh Bandung pada bangunan baru museum di bagian depan.

“Kami bekerja dengan memerhatikan detail, karena ini proyek seni. Kami juga mengebut pengerjaan karena ingin menolong Tim Museum Bandung supaya bisa mengejar rencana pembukaan museum,” ujarnya.

2. Disepakati diatas materai pada 14 Desember 2017

Beroperasi 2 Tahun, Museum Bandung Dituduh Tak Bayar Utang Rp575 JutaIDN Times/Humas Bandung

Chafid menyebutkan, perjanjian kontrak antara Tim Museum Bandung dengan perusahaannya itu telah disepakati di atas materai pada 14 Desember 2017, dengan nilai pekerjaan sebesar Rp431 juta.

Dalam kerja sama itu, Chafid dijanjikan pelunasan pada saat setelah tanda tangan kontrak. Akan tetapi, pelunasan itu mundur. Baru pada Januari 2018 uang muka masuk dengan dicicil pada 2 Januari dan 26 Januari senilai Rp181 juta.

“Beberapa kali dipastikan akan dibayar. Tetapi sampai saat ini belum juga diselesaikan. Saya sih terus mencoba sabar, sampai sekarang. Saya cuma berharap ini bisa selesai baik-baik,” ujarnya.

3. Ditawari pekerjaan baru dan dijanjikan pelunasan

Beroperasi 2 Tahun, Museum Bandung Dituduh Tak Bayar Utang Rp575 Jutawww.instagram.com/erwin.nugrahaa/

Persoalan utang yang belum dibayarkan pada pengerjaan tahap awal terus berlanjut hingga September 2018. Chafid mengungkapkan, masalah ini tidak juga selesai hingga akhirnya tim dari Museum Bandung kembali menawarkan pekerjaan pada September 2018.

Menurut dia, tawaran kedua itu diberikan untuk pembuatan display grafis dan mural berupa tambahan pembuatan dinding display grafis dan pembuatan dinding mural di lobby utama gedung lama senilai Rp475 juta.

Awalnya, untuk mengerjakan proyek tersebut sempat ditolak karena persoalan utang pertama belum terbayarkan. Namun, tim dari Museum Bandung sudah kadung melakukan transaksi dengan mengirimkan uang muka tahap II senilai Rp150 juta pada 5 September 2018.

"Berbeda dengan 4 kali transfer tahap I yang menggunakan rekening pribadi, kali ini pembayaran uang muka tersebut diterima dari Lalu Lintas Giro dari Bank Jabar Banten Museum Sejarah Bandung. Akhirnya, kontrak pekerjaan ditandatangani pada 14 September 2018," ujar dia.

4. Janji pelunasan kembali jadi utang

Beroperasi 2 Tahun, Museum Bandung Dituduh Tak Bayar Utang Rp575 JutaDeira Triyanti

Mendapatkan tawaran untuk mengerjakan tahap II akhirnya mampu diselesaikan sesuai dengan kontrak kerja sama. Tetapi, persoalan janji yang rencananya akan dilakukan pembayaran lunas pada November 2018 kembali mundur hingga April 2019.

"Hingga saat ini total sisa pembayaran Rp575 juta belum kami terima. Orang makan telur ceplok di warung saja harus bayar lho. Ini sudah makan telur ceplok 2 tahun lalu, belum bayar juga. Malah yang menagih jadi dibenci. Padahal 2 tahun ini kami menagih secara baik-baik,” tutur Chafid Yoedawinata.

5. Kadisbudpar sebut Pemkot Bandung sudah bayarkan seluruh utang

Beroperasi 2 Tahun, Museum Bandung Dituduh Tak Bayar Utang Rp575 JutaIDN Times/Humas Bandung

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari membantah Pemerintah Kota Bandung memiliki utang sebesar Rp575 juta seperti yang dituduhkan vendor tersebut.

Kenny mengaku, tidak mengetahui persoalan utang yang terjadi antara vendor dengan Museum Bandung. Menurut dia, Museum Bandung yang berada di Jalan Aceh itu memang milik Pemkot dan pemeliharaannya di bawah Pemkot Bandung.

Terkait persoalan utang seperti yang diungkapkan vendor, Kenny menyebutkan, persoalan itu menjadi urusan Chafid dengan tim museum. 

“Sudah (diselesaikan) dan sudah diperiksa sama BPK dan inspektorat tidak ada utang. Saya malah tahu ada utang piutang dari media, proyek yang dikerjakan vendor tidak melalui Disbudpar,” kata Kenny.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya