Menhub: Tol Laut Harus Secepat Pesan Makanan di Aplikasi Online

Membuat aplikasi digital untuk tol laut logistik

Cirebon, IDN Times - Kementerian Perhubungan berencana meluncurkan aplikasi digital untuk tol laut logistik pada 2020, nanti. Aplikasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik angkutan laut. Upaya itu diwujudkan melalui penandatanganan kontrak pelayanan publik (Public Service Obligation/PSO) oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di Stasiun Cirebon, Selasa (31/12).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang turut hadir dalam penandatanganan PSO menyampaikan, saat ini masyarakat sudah bergantung dengan adanya tol laut. Sehingga diharapkan pelayanan publik anggutan penumpang dan barang tahun 2020 ditingkatkan.

"Sambil memantau arus balik (Nataru) jalur kereta api di Cirebon, kami menyempatkan untuk penandatanganan PSO dan IMO antara Kemenhub dan perusahaan BUMN dan swasta," ujarnya.

1. Angkutan logistik tol laut harus sama cepatnya pesan makanan di Go Food atau Grab Food

Menhub: Tol Laut Harus Secepat Pesan Makanan di Aplikasi OnlineIDN Times/Wildan Ibnu

Budi menjelaskan, aplikasi digital angkutan logistik tol laut ini diharapkan layanan angkutan logistik tol laut ini bisa sama cepatnya ketika memesan makanan lewat jasa layanan aplikasi online.

Dengan adanya aplikasi digital untuk angkutan laut logistik ini diharapkan bisa mempermudah layanan pengiriman barang. Termasuk, memutus mata rantai hubungan dengan para tengkulak yang selama ini menjadi penyebab harga barang mahal dan sulit.

"Angkutan tol laut harus sama mudahnya seperti memesan makanan seperti Go Food atau Grab Food. Kalau mau makan Nasi Jamblang tinggal pencet-pencet aplikasi. Mereka yang ada di Papua, mau beli minyak, semen, beli langsung tanpa harus berhubungan dengan tengkulak," terang Budi.

2. Memutus mata rantai tengkulak

Menhub: Tol Laut Harus Secepat Pesan Makanan di Aplikasi OnlineIDN Times/Wildan Ibnu

Budi menjelaskan, selama ini harga barang di wilayah Indonesia Timur terlampau mahal. Mengingat, sebelum-sebelumnya tidak ada tol laut. Termasuk, penyebab dari para tengkulak yang membuat harga tinggi dan memainkan barang sehingga sulit dicari masyarakat.

Dia berharap, dengan adanya aplikasi digital tol laut angkutan digital diharapkan bisa memutus mata rantai tengkulak. Masyarakat juga bisa langsung berhubungan dengan pembeli tanpa harus tatap muka dan tidak melalui tengkulak.

"Tol laut sudah semakin baik, masyarakat semakin bergantung. Karena selama ini harga mahal karena tengkulak, atau barang semakin sulit didapat. Pengiriman ternak dari NTT ke Indonesia Tengah juga diharapkan lebih mudah," jelas Budi.

3. Pelayanan maksimal di wilayah Timur Indonesia

Menhub: Tol Laut Harus Secepat Pesan Makanan di Aplikasi OnlineIDN Times/Wildan Ibnu

Penandatanganan PSO dan Infrastructure Maintenance Obligation (IMO) antara Kementerian Perhubungan dengan perusahaan di bawah naungan BUMN dan swasta ini untuk menekan disparitas harga barang antara di wilayah Indonesia bagian Timur yang terkoneksi dengan wilayah tengah.

Adanya tol laut untuk angkutan logistik ini diharapkan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat terluar, terpinggirkan dan termarginal.

"Tol laut itu untuk menekan disparitas harga, memberikan kesempatan ekonomi di wilayah timur Indonesia agar lebih meningkat. Wilayah terluar, terpinggir, dan termarginal menjadi perhatian kami. Kami berusaha menghilangkan fungsi-fungsi tidak yang maksimal," kata Budi.

4. Angkutan Tol Laut Semakin Baik

Menhub: Tol Laut Harus Secepat Pesan Makanan di Aplikasi OnlineIstimewa

Ditandatanganinya PSO angkutan laut 2020 ini, Budi menjelaskan, pengiriman barang dan orang menjamin di jalur laut semakin baik. Mengingat, subsidi dari pemerintah bisa dinikmati oleh masyarakat luas.

Dengan begitu kapal-kapal yang menuju Natuna, Manado, Papua, bisa berjalan efektif. Karena anggaran operasional infrastruktur dan anggaran perawatan sudah dibayarkan kepada operator yang terlibat.

"Servis segala bentuk subsidi itu bisa dijalankan mulai dijalankan per tanggal 1 (Januari) besok. Jadi kapal yang menuju ke Manado, Maluku, NTT, menuju ke Papua bisa berjalan, dan sudah efektif," kata Budi.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya